Sebelum berdirinya dari kerajaan-kerajaan Islam, di Jawa sendiri telah berdiri kerajaan Hindu-Budha yang sangat kokoh, kuat dan tangguang, sampai pada saat ini hasil dari peradabannya masih dapat untuk disaksikan.
Seperti, candi Borobudur adalah peninggalan dari Budha Mahaya dan candi Roro Jonggrang di desa Prambanan, Yogyakarta dan masih banyak lagi.
Demikian halnya dari segi literature, seperti buku Pararaton dan Negara Kertagama. Maka wajar jika Vlekke telah menyebut kerajaan-kerajaan pra-islam, khusunya yaitu kerajaan Singosari dan kerajaan Majapahit, sebagai salah satu Empire Builders of Java.
Sejarah Kerajaan Islam di Jawa
Setelah datangnya agama Islam di Pulau Jawa dan kerajaan Majapahit semakin merosot pengaruhnya di dalam masyarakatnya tersebut, kemudian terjadilah sebuah pergeseran dalam bidang politik.
Menurut ahli sejarah yaitu Sartono Kartodirjo, islamisasi telah menunjukkan suatu proses yang cepat, terutama sebagai salah satu penghasil dakwah para wali sebagai perintis dan penyebar agama Islam yang berada di Tanah Jawa.
Di samping kewibawaan dalah rohanian, para wali tersebut juga berpengaruh dalam bidang politik, bahkan ada yang telah memegang pemerintahan. Otoritas kharismatis mereka adalah sebuah ancaman bagi raja-raja Hindu yang ada di pedalaman.
Politik yang ada di Zaman Para Wali
Oleh karena itu ada beberapa hal yang telah dilakukan oleh para wali dalam mengembangkan politiknya, terutama pada saat kerajaan islam mulai ada:
- Seorang wali tidak akan mengembangkan sebuah wilayah dan juga akan tetap menjalankan pengaruh secara luas, ini sudah di lakukan oleh Sunan Giri.
- Seorang wali tidak akan pernah mengembangkan pengaruh politik, dan selanjutnya kekuasaan politik tersebut ada di tangan raja, misalnya di daerah Demak dan Kudus.
- Seorang wali tidak akan pernah untuk mengembangkan wilayah dan melembagakannya sebagai kerajaan, tanpa ada mengurangi kekuasaan religius tersebut, misalnya yang ada pada Sunan Gunung Jati.
Pengembangan politik dari para wali yang awalnya berkedudukan di pantai-pantaii, ternyata tidak lagi dipertahankan oleh penerusnya. Pada akhirnya, pusat dari aktivitas politiknya pindak ke pedalaman yang awalnya kuat ke agama Hindu bahkan hingga ke Madura dan kota-kota lain di Nusantara ini.
Kerajaan Islam di Tanah Jawa
Sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, zaman dahulu wilayah Indonesia adalah sebuah wilayah yang telah terdiri dari berbagai kerajaan, baik itu kerajaan Hindu-Budha, Katholik dan Islam.
Berikut ini adalah beberapa kerajaan Islam yang ada di wilayah nusantara yaitu khususnya yang ada di pulau Jawa yang akan dijelaskan berikut ini.
- Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan salah satu kesulthanan islam yang pertama yang ada di Jawa yang telah didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Kesulthanan ini adalah keadipatian atau kadipaten vazal dari sebuah kerajaan majapahit, dan kemudian terpecah menjadi salah satu pelopor penyebaran agama islam yang berada di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya.