Pakaian Adat Minangkabau – Tanah Minang selain terkenal dengan makanannya yang sudah terkenal di kancah nasional maupun mancanegara, provinsi Sumatera Barat juga dikenal mempunyai sebuah kebudayaan yang sangat unik. Kebudayaan yang telah tumbuh subur sejak masa silam tersebut sampai sekarang ini dan juga bahkan tetap terjaga dengan baik.
Masyarakat dari suku Minangkabau yang berada di provinsi Sumatera Barat ini yang ibu kotanya di kota padang memang telah di ketahui sangat kuat dalam mempertahankan adat dan juga budayanya sendiri.
Salah satu adat dan juga budaya yang tetap mereka pertahankan tersebut seperti dalam hal pakaian adatnya.
Table of Contents
Pakaian Adat Minangkabau
Baju adat Minangkabau yang sangat terkenal di kancah nasional sampai mancanegara. Pakaian yang bernama pakaian Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang ini mempunyai sebuah keunikan yang terutama terletak pada bagian penutup kepalanya yang hampir menyerupai bentuk tanduk kerbau atau rumah gadang.
Pakaian Adat Bundo Kanduang ini adalah salah satu pakaian adat daerah Minangkabau yang digunakan oleh para wanita yang sudah menikah. Sedangkan untuk seorang pria maupun untuk sepasang pengantin, telah dikenal juga jenis pakaian lainnya.
1. Baju Adat Minangkabau Wanita
Berikut ini adalah penjelasan dari pakaian adat Minangkabau yang biasa digunakan oleh seorang wanita baik itu yang sudah menikah atau belum.
2. Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang
Limpapeh Rumah Nan Gadang atau biasa disebut dengan pakaian Bundo Kanduang. Arti dari pakaian adat Minangkabau tersebut merupakan lambang kebesaran bagi para istri. Pakaian ini adalah simbol dari pentingnya peran seorang ibu dalam hidup berkeluarga.
Limpapeh sendiri mempunyai arti tiang tengah dari bangunan rumah adat Minangkabau. Peran dari limpapeh dalam ini untuk memperkokoh menegakkan bangunan yaitu analogi dari peran ibu dalam sebuah keluarga.
Jika limpapeh tersebut roboh, maka rumah juga akan roboh. Ini sebuah pesan agar para wanita atau seorang ibu yang tidak pandai dalam mengatur rumah tangga. Dan juga oleh sebab itulah kehormanisan dari rumah tangga tidak akan bertahan lama serta hubungannya akan sama roboh.
Pakaian adat Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang ini mempunyai desain yang berbeda dari setiap sub suku dan juga hampir sama mirip dengan baju adat Minangkabau anak.
Akan tetapi, beberapa dari kelengkapan khusus yang pasti ada di dalam pakaian-pakaian ini. Perlengkapan yang telah dimaksud yaitu tingkuluak atau tengkulak, dukuah atau kalung, galang atau gelang, baju batabue, minsie, sarung atau lambak, salempang, dan juga beberapa aksesoris pendukung yang lainnya.
3. Tingkuluak (Tengkuluk)
Tengkuluk atau Tingkuluak adalah sebuah penutup kepalayang bentuknya hampir menyerupai kepala kerbau atau atap dari rumah gadang tersebut. Penutup kepala yang terbuat dari kain selendang ini dapat digunakan dalam sehari-hari maupun pada saat upacara adat tertentu.
4. Baju Batabue
Baju Batabue atau baju Bertabur ini merupakan baju adat Minangkabau baju kurung atau naju yang telah dihiasi dengan taburan pernik benang emas. Pernak-pernik sulaman dari benang emas ini dapat melambangkan tentang kekayaan alam dari daerah Sumatera Barat yang begitu melimpah. Corak dan juga motif dari sulaman ini sangat lah beragam.
Baju batabue ini dapat kita jumpai dalam 4 varian warna, yakni warna merah, warna hitam, warna biru, dan juga warna lembayung. Pada bagian tepi lengan dan juga leher terdapat beberapa hiasan yang biasa disebut dengan minsie.
Minsie merupakan sulaman yang telah menyimbolkan bahwa seorang wanita Minang harus taat pada batas-batas hukum adat yang telah berlaku.
5. Lambak
Lambak atau sarung ini merupakan pakaian bawahan pelengkap dari pakaian adat Bundo Kanduang. Sarung ini ada berupa songket dan kemudian berikat.
Sarung ini digunakan dengan cara diikat pada pinggang. Belahannya dapat di susun di depan, samping, maupun di belakang tergantung adat Nagari atau suku mana yang menggunakannya.
6. Salempang
Salempang merupakan jenis selendang yang terbuat dari kain songket. Selempang ini sendiri di letakkan di pundak wanita. Selempang ini telah menyimolkan bahwa seorang wanita harus mempunyai welas asih kepada anak dan cucu, dan harus waspada akan segala kondisi.
7. Perhiasan
Pada umumnya seperti pakaian adat wanita dari daerah lain, penggunaan baju adat minangkabau untuk wanita ini juga telah dilengkapi dengan beragam aksesoris misalnya galang atau gelang, dukuah atau kalung, dan juga cincin.
Dukuah ini mempunyai beberapa motif yakni kalung perada, kaban, manik pualam, daraham, cekik leher, dan juga dukuah panyiaram.
Secara filosofis dukuah ini telah melambangkan seorang wanita harus selalu mengerjakan segala sesuatu dalam dasar sebuah kebenaran.
8. Baju Adat Tradisional Pria Minangkabau
Pakaian adat Minangkabau untuk seorang pria bernama pakaian penghulu. Sesuai dengan namanya, pakaian ini hanya dipakai oleh orang tertua adat atau orang tertentu saja, dimana dalam cara penggunaannya pun di atur sedemikian rupa oleh hukum adat yang telah berlaku.
Pakaian adat ini terdiri atas beberapa perlengkapan yang di antaranya adalah baju hitam, deta, sesamping, sarawa, cawet, sandang, keris, dan juga tungkek.
9. Deta
Desta atau destar merupakan sebuah penutup kepala yang terbuat dari kain berwarna hitam gelap biasa yang dililitkan untuk membuat kerutan.
Kerutan yang ada pada deta telah melambangkan bahwa sebagai seorang tertua, pada saat akan memutuskan sesuatu perkara hendaknya terlebih dahulu ia dapat mengerutkan dahinya untuk dapat mempertimangkan segalanya baik atau buruk setiap hasil dari keputusannya.
Deta sendiri dapat dibedakan berdasarkan penggunaanya menjadi deta raja untuk seorang raja, dan deta gadang serta deta saluak batimbo untuk seorang penghulu, deta ameh, dan juga deta cilieng manurun.
10. Baju
Baju penghulu pada umumnya berwarna hitam. Baju ini telah terdiri dari kain beludru. Warna hitamnya dapat melambangkan tentang arti kepemimpinan. Bentuk segala puji dan umpat haru dapat diredam misalnya halnya warna hitam yang tidak akan berubah meski warna lain ikut campur.
11. Sarawa
Sarawa merupakan jenis celana penghulu yang berwarna hitam. Celana ini mempunyai ukuran besar pada bagian betis dan juga paha. Ukuran inilah yang dapat melambangkan seorang kepala adat atau seorang pemimpin berjiwa besar dalam melaksanakan tugas serta mengambil sebuah keputusan atas suatu perkara.
12. Sasampiang
Sasampiang merupakan jenis selendang merah berhias benang makau warna warni yang telah diletakkan di bahu penggunanya. Warna merah dari selendang ini telah melambangkan arti kebenarain, sementara pada hiasan benang makau dapat melambangkan makna ilmu dan juga kearifan.
13. Cawek
Ikat pinggang atau cawek berbahan sutra yang digunakan untuk menguatkan ikat celana sarawa yang logger. Kain sutra ini telah melambangkan jika seseorang penghulu harus cakap dan juga lembut pada saat memimpin, selain itu juga sanggup untuk mengikat jalinan persaudaraan antar masyarakat yang telah dipimpinnya.
14. Sandang
Sandang merupakan kain merah yang telah diikatkan di pinggang sebagai salah satu pelengkap dari pakaian adat Minangkabau. Kain merah ini mempunyai segi empat, dapat melambangkan bahwa seorang penghulu harus tunduk pada hukum adat yang berlaku.
15. Keris dan Tongkat
Keris yang biasa diselipkan di pinggang, sementara untuk tongkat digunakan untuk petunjuk jalan. Kedua kelengkapan ini merupakan simbol bahwa kepemimpinan adalah sebuah amanah dan juga tanggung jawab yang besar.
Pakaian Adat Pengantin Padang
Selain dari baju Bundo Kanduang dan juga baju penghulu, ada juga jenis dari pakaian adat Minangkabau lainnya yang lazim untuk digunakan oleh para pengantin dalam upacara pernikahan.
Pakaian adat ini pada umumnya berwarna merah dengan tutup kepala dan juga hiasan yang lebih banyak.
Sampai saat ini, pakaian tersebut masih sering dipakai akan tetapi tentunya sedikit tambahan modernisasi dengan gaya atau desain yang lebih unik dan elegan dengan tambahan beberapa mederninasi tersebut baju adat Minang Moder akan lebih terlihat kesan yang bagus.
Penutup
Demikianlah sedikit penjelasan tentang baju adat Minangkabau dan juga artinya. Dengan segala keunikannya tersebut, pakaian adat Minangkabau ini mempunyai arti budaya yang kuat.
Pada setiap ukiran dan perlengkapan yang ada pada pakaian adat ini telah mengandung arti-arti yang menjadi harapan untuk suku Minangkabau itu sendiri. Semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat dan terima kasih.
Baca Juga : Pakaian Adat Kalimantan Selatan