Senjata Tradisional Sumatera Utara – Indonesia mempunyai seribu budaya dan jutaan wisata. Mempunyai banyak daerah yang punya ragam adat istiadatnya. Salah satunya yaitu dari daerah Sumatera Utara.
Selain menyimpan beragam nama pakaian adat, rumah adat, alat musik, dan tentunya juga terdapat senjata tradisional Sumatera Utara.
Jika kalian mengerti bahwa senjata tradisional untuk menghiasi pagelaran budaya atau sebagai penghias pakaian adat, eits tunggu dulu. Senjata tradisional pada zaman ini tidak hanya mempunyai kegunaan demikian. Akan tetapi juga masih digunakan di dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, untuk senjata tradisional pasti mempunyai bahan pembuatan yang khas, tidak hanya terbuat dari bahan-bahan tertentu saja. Pasti ada juga proses pembuatannya yang begitu unik dan menarik. Terkadang pula dapat menyimpan bau-bau mistis yang tidak akan ditemukan di senjata modern.
Table of Contents
Perkembangan Senjata Tradisional di Indonesia
Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia adalah salah satu Negara yang sangat kaya akan kebudayaan masyarakatnya. Hal ini dapat kita buktikan dengan ditemukannya budaya yang berbeda-beda pada setiap daerahnya.
Setiap warisan budaya, tentu mempunyai nilai dan juga sejarah masing-masing. Oleh karena itu, mengenak budaya negeri sendiri adalah salah satu hal yang diwajibkan untuk masyarakat Indonesia.
Selain kita mengenal kultur dan juga kebiasaan masyarakat, mengetahui senjata tradisional daerah juga telah menjadi sesuatu yang penting untuk dilaksanakan karena senjata tradisional sudah termasuk kedalam asset Negara yang harus dijaga dan juga dilestarikan.
Jika kita kembali melihat sejarah zaman dahulu orang-orang yang memakai senjata tradisional untuk beragam keperluan misalnya: berkebun, berlindung dari serangan musuh, memotong pohon dan juga untuk berperang.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu senjata tradisional ini pun sudah beralih fungsi yang dulu digunakan untuk membantu kehidupan masyarakat, fungsi dari senjata tradisional pada saat ini hanya dijadikan sebagai benda pusaka, pelengkap acara kesenian dan juga pelengkap upacara adat.
Bahkan pada beberapa senjata tradisional juga ada yang menjadi koleksi dari para kolektor barang antik yang harganya akan sangat mahal karena termasuk ke dalam benda langka.
Langsung saja pada kesempatan ini, restuemak.com akan menjelaskan kepada kalian semua tentang 13 senjata tradisional yang berasal dari Sumatera Utara lengkap dengan penjelasan dan gambarnya:
Macam-Macam Senjata Tradisional Sumatera Utara
Nah, karena kita sudah masuk ke dalam pembahasan. Kami akan menjelasakan ke kalian semua tentang senjata yang berasal dari Sumatera Utara, mulai dari pemakaiannya, bahan pembuatannya, cara membuatnya dan lain sebagainya.
Jadi, sayang sekali jika kalian melewatkan beberapa lini sampai lini dari artikel ini. Karena mempunyai banyak hal penting yang harus kalian semua ketahui. Tidak usah lama basa-basi langsung saja berikut ini adalah penjelasannya:
1. Senjata Tradisional Piso Toba
Piso Toba merupakan salah satu senjata tradisional Sumatera Utara yang masih ada sampai sekarang ini. Senjata ini berupa sebilah pedang dengan bagian bilahnya yang sangat tajam dan berbahaya.
Menurut sejarah yang ada Piso Toba ini dibuat pada abad ke 19.
Bahan yang digunakan untuk membuat senjata Piso Toba ini terdiri dari 3 jenis kayu antara lain: kayu, kuningan dan juga besi. Pada saat ini untuk menjaga keamanan dan keutuhan bentuknya, senjata ini telah disimpan di dalam sebuah museum di daerah Sumatera Utara.
Baca juga: Senjata Tradisional Indonesia
2. Senjata Tradisional Piso Gaja Dompak
Piso Gaja Dompak merupakan salah satu senjata tradisional Sumatera Utara yang memiliki bentuk seperti pisau pada umumnya. Senjata ini mempunyai fungsi untuk memotong dan menusuk.
Jenis senjata tradisional ini berasal dari 3 kata yakni: Piso yang artinya pisau, Gaja yang artinya Gajah dan juga Dompak yang artinya berwibawa atau jimat.
Sehingga dapat kita simpulkan Piso Gaja Dompak adalah pisau berukirkan gajah yang berwibawa.
Menurut masyarakat Sumatera Utara Piso Gaja Dompak ini telah dipercaya sebagai salah satu senjata pusaka warisan kerajaan Batak pada masa Raja Sisingamangaraja 1.
Jika dilihat secara langsung, pisau ini telah didominasi warna gelap. Baik itu pada gagang maupun pada sarungnya. Terdapat beberapa ukiran yang mirip dengan orang duduk pada bagian gagang dan juga bentuk muka orang pada sarungnya tersebut.
Ukuran senjata ini cukup panjang yakni sekitar 40cm. pada umumnya Piso Gaja Dompak ini dikenakan sebagai pelengkap pakaian adat dengan menyematkan rantainya pada pinggang.
Karena telah dianggap sebagai salah satu senjata pusaka, senjata tradisional ini tidak diperuntukkan untuk membunuh. Masyarakat setempat juga telah mempercayai bahwa Piso Gaja ini memiliki filosofi dan juga kekuatan supranatural.
3. Senjata Tradisional Tongkat Tunggal Panaluan
Tongkat Tunggal Panaluan adalah salah satu senjata tradisional yang berupa tongkat sakti yang mempunyai panjang kurang lebih 170 cm dan hanya dimiliki oleh seorang raja Batak atau Datu Bolon atau dukun besar.
Filosofi Senjata Tunggal Panaluan
Di dalam perkembangan tongkat ini hanya dimiliki oleh seorang ketua adat dan digunakan pada saat ada acara besar, misalnya pada saat Mambukka Huta, acara Horja bius dan lain sebagainya.
Tongkat pusaka raja Batak ini hanya disimpan di museum Gereja Katolik Kabupaten Samosir.
Masyarakat Batak sudah mempercayai bahwa tongkat tunggal panaluan memiliki sejumlah kekuatan Supranatural, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Meminta hujan.
b. Menahan hujan (manarang udan).
c. Menolak bala.
d. Mengobati penyakit, mencari dan menangkap pencuri.
e. Dan juga membantu dalam peperangan.
Baca juga: Senjata Tradisional Sumatera Selatan
Sejarah Senjata Tunggal Panaluan
Senjata Tunggal Panaluan ini telah menggambarkan urutan tokoh manusia dan juga hewan yang berada diatas satu sama lain.
Dua tokoh di atas telah mewakili saudara kembarnya yang legendaris. Mencoba untuk menyelamatkan mereka, Datu dan hewan memanjat pohon, kemudian mereka berubah menjadi sosok yang tampak di bawah si kembar tersebut. Pohon itu kemudian ditebang dan menjadi panaluan tunggal pertama.
4. Senjata Tradisional Tumbuk Lada
Tumbuk Lada merupakan salah satu senjata tradisional yang berasal dari wilayah Karo. Untuk orang zaman dahulu memakai senjata ini ketika dalam pertempuran jarak dekat.
Menurut kepercayaan dari masyarakat sekitar senjata Tumbuk Lada ini sudah diisi dengan jimat atau racun agar lebih mematikan lagi pada saat dikenakan untuk bertempur.
Sejarah ini mempunyai bentuk seperti Pisau. Hanya saja ukurannya lebih besar dan mempunyai ciri khas yang khusus dibandingkan dengan Pisau.
Cara memegang senjata ini terdapat 2 cara antara lain sebagai berikut ini:
Mata pisau menghadap ke bawah.
Mata pisau menghadap ke atas.
Seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini, senjata tradisional Tumbuh Lada ini mulai beralih fungsi, sekarang banyak yang memakai senjata ini sebagai hiasan maupun benda pusaka yang dikenakan di dalam upacara adat masyarakat sekitar.
Bahkan tidak jarang lagi ada yang memakai senjata ini sebagai keperluan pengobatan, umumnya akan diadakan perayaan Upacara Ngelegi besi Mersik pada Klimbu.
5. Senjata Tradisional Piso Halasan
Piso halasan senjata tradisional masyarakat Batak
Piso Halasan ini merupakan senjata tradisional masyarakat Batak. Piso Halasan adalah salah satu senjata tradisional Sumatera Utara yang berjenis pedang yang berasal dari daerah (Tapanuli Utara).
Senjata ini biasanya hanya dimiliki oleh seorang pemimpin Batak yang sudah mempunyai otoritas sampai di tingkat Bius.
Masyarakat Batak sudah menyakini bahwa senjata ini menjadi lambang kebesaran untuk Orang Batak Hasangapon untuk dirinya yang membawa manfaat bagi banyak orang.
Pisau merupakan lambang kecerdasan dan sarungnya merupakan hukum yang melaksanakn solam pembatasan dari hal yang telah menjerumuskan kepada perbuatan yang dapat merugika masyarakat sekitar.
Dengan kata lain, mereka cerdas, namun mampu untuk membatasi diri untuk tidak terjerumus kepada kepentingan pribadi dan menegakkan hukum yang adil dan juga memberi jalan kehidupan untuk masyarakat sekitar.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa masyarakat Batak memiliki pola pikir yang tajam (piso) dan selalu mencari solusi didalam setiap permasalahan dan juga memperluas wawasan untuk mencapai kesejahteraan bersama.
6. Senjata Tradisional Piso Gading
Piso Gading adalah sebuah jenis senjata tradisional Sumatera Utara yang berasal dari tanah Toba. Senjata ini hanya dimiliki oleh orang tertentu seperti seorang Raja sekitar.
Piso ini mempunyai bentuk seperti pedang dengan bilah yang sangat tajam. Menurut sejarh satu yang masih tersisa merupakan piso gading adalah peninggalan dari Raja Batak Toba yang dibuat pada sekitar abad ke 19.
Bahan yang dipakai untuk membuat senjata ini terbilang sangat langka dan sangat sulit untuk ditemukan karena terdiri dari kayu, rotan dan gading dengan panjang sekitar 66 cm dan juga panjang pisau sekitar 48 cm.
Bentuk Piso Gading
Gading yang dipakai untuk membuat senjata ini tidak dibuatkan ukiran, akan tetapi hanya mengikuti lekukannya.
Sarungnya seperti halnya Piso Halasan, mempunyai ukiran yang tidak jauh berbeda hanya saja pada senjata tradisional ini terdapat lantai.
Rantai ini ada yang dibuat dipangkal salah satu ujungnya dan juga satu lagi dari bagian tengah sarung tersebut. Tetapi ada juga yang meletakkan rantainya dipangkal sarung Piso Gading. Hal ini telah ditentukan atas permintaan para Raja.
Senjata piso gading ini biasanya mengandung racun yang sangat mematikan karena efeknya yang dapat bereaksi cepat merangsang otak menjadi lemah dan juga menyerang jantung.
Racun tersebut dapat diberi nama dengan “Racun Nipu” yang kemudian dioleskan diujung sisi tajam yang belekuk.
Membuat senjata ini bukanlah hal yang sangat mudah. Hanya saja orang tertentu saja yang dapat membuatnya misalnya seorang Dukun atau Datu. Dari mulai mencari, mengumpulkan bahan-bahan hinga menyelesaikannya.
Selain itu Datu yang telah membuat ramuan racun Nipu yang begitu mematikan. Umumnya para Datu akan mencari berbagai jenis tumbuhan yang ada di dalam hutan untuk dijadikan sebuah racun.
7. Senjata Tradisional Piso Sanalenggam
Daerah Sumatera Utara memang sudah dikenal sebagai salah satu daerah yang memegang teguh seni dan juga budaya nenek moyang.
Jadi tidak heran lagi jika banyak peninggalan dari nenek moyang yang menarik untuk ditelusuri dan juga dipelajari, salah satunya yaitu senjata tradisional Piso Sanalenggam.
Telah dikutip dari Wikipedia, Piso sanalanggem memiliki banyak sebutan, antara lain sebagai berikut ini: Piso Sinalenggam, Piso Sinalenggan, Piso Surik Sinalenggan dan juga sanalenggam.
Bentuk dari Piso Sanalenggam
Senjata tradisional ini mempunyai satu sisi potong yang sangat tajam dengan lebar pada bagian gagang sampai ke ujung bagian mata pedang dekat ke ujung..
Jenis dari senjata ini tidak mempunyai rongga atau belahan tengah, karena bentuknya yang mirip dengan huruf S dari gagang ke ujung membentuk kurva.
Gagang senjata ini diukir kayu atau tanduk dan juga hiasan dengan ujung gagangnya yang membengkok kea rah kenop gagang.
Kenop dan juga cincin gagang umumnya terbuat dari kuningan dan sarung pedang yang terbuat dari kayu yang datar. Sedangkan untuk lubang sarungnya dibuat lebih lebar dari pisau dan juga melebar sedikit bengkok ke ujung pedangnya.
Piso Sanalenggam umumnya dikenakan oleh Suku Batak dan juga Suku Dairi.
Keunikan dari Piso Sanalenggam
Senjata ini memakai motif yang melilit atau melingkat pada leher.
Pada bagian bawahnya terdiri dari cincin kuningan yang telah terbuat dari kawat yang digulung.
Bentuk patung pada gagang pedak misalnya patung suku Maya di daratan Amerika Tengah. Kemiripan ini masih menjadi teka-teki para sejarawan.
Gagang dari senjata tradisional ini terbuat dari kayu yang telah diukir dan terdapat bentuk yang menyerupai sosok pria yang kepalanya menunduk ke bawah.
Baca juga: Pakaian Tradisional Sumatera Utara
8. Senjata Tradsional Hujur Siringis
Senjata Hujar Siringis adalah salah satu senjata tradisional Sumatera Utara yang memiliki bentuk layaknya tombak. Senjata ini terbuat dari bahan kayu ringan namun kuat yang dilengkapi dengan sebilah pisau runcing pada bagian ujungnya.
Berbeda dengan senjata tombak pada umumnya, Hujur Saringgis memakai bahan logam yang ada pada bagian ujungnya. Bahan inilah yang membuat senjata ini mampu untuk menembus semua benda yang dikenainya tersebut.
Senjata tradisional Hujur Saringgis ini merupakan salah satu senjata yang pertama kali ditemukan dan merupakan salah satu senjata utama dari suku Batak untuk berperang.
9. Senjata Tradisional Piso Sitolu Sasarung
Senjata tradisional Piso Sitolu Sasarung ini merupakan jenis pisau yang memiliki satu sarung yang ada didalamnya terdapat tiga buah mata pisau.
Nama Sitolu ini melambangkan bahwa kehidupan orang Batak yang telah menyatu dengan 3 benua. Adapun benua ini, antara lain sebagai berikut ini:
Benua atas.
Benua bawah.
Benua tengah.
Selain itu, arti dari Sitolu juga melambangkan Debata Natolu atau tiga dewa, diantaranya:
Debata Guru: Kebijakan.
Batara Surya: keimanan dan kebenaran.
Batara Bulan: kekuatan yang menyertai orang Batak di dalam kehidupan sehari-harinya.
Tentunya senjata dari Piso Sitolu Sasarung ini mempunyai banyak sekali nilai luhur dan juga filosofi oleh karena itu senjata ini masih sangat dijaga keberadaannya sampai sekarang ini.
10. Senjata Tradisional Piso Karo
Menurut sejarah dari senjata tradisional Piso Karo ini sudah ada sejak abad ke-19. Sekilas senjata ini memiliki hampir mirip dengan Piso Gading.
Namun jika di lihat lebih dekat lagi terdapat beberapa perbedaan yang begitu mencolok, yaitu: jika Pisau Gading ini dibuat dengan cara diukir, sedangkan untuk Piso Karo ini memakai kayu tanpa ukiran.
Keunikan dari Senjata Piso Karo
Pada bagian sarung ini ditutupi perak dan juga suasa yang membuat nilai estetiknya semakin terlihat menarik untuk dilihat.
Di bagian ujung pegangan Piso Karo ini bercabang.
Ukiran dari senjata tradisional Piso Karo sangat bervariasi mulai dari 5-31 cm.
11. Senjata tradisional Parang
Senjata Parang merupakan salah satu senjata yang memiliki bentuk seperti pisau, hanya saja bentuknya yang lebih besar.
Pada zaman dahulu, masyarakat Sumatera Utara lebih memakai Parang untuk berbagai hal, selain untuk bertempur juga berfungsi untuk dapat melindungi diri dari ancaman binatang buas.
Sekarang, di dalam berbagai realita yang ada, masyarakat Sumatera Utara menggunakannya untuk berkebun dan juga memotong hewan.
Nama lain dari Parang yaitu Golok dan juga ada banyak lagi jenisnya. Ada yang memang khusus untuk memotong daging dan ada juga yang khusus digunakan untuk memotong kayu.
Parang ini sendiri terbuat dari besi baja, untuk proses pembuatannya besi dipanaskan sampai dapat dibentuk sesuai dengan standart ukuran dari parang itu sendiri.
12. Senjata Tradisional Piso Silima Sarung
Piso Silima Sarung adalah salah satu senjata tradisional Sumatera Utara dimana didalamnya terdapat 1 sarung dan juga mata pisau.
Konon, pisau ini telah berisi kehidupan manusia. Hal ini dapat dikarenakan menurut kepercayaan dari suku Batak, manusia terlahir ke dunia mempunyai 4 roh, dengan kelima badan atau wujud.
Maka di dalam ilmu meditasi, jika ingin mendekatkan diri pada Mulajadi Nabolon atau Tuhan YME tentunya harus terlebih dahulu menyatukan 4 roh kelima badan tersebut.
Baca juga: Pakaian Tradisional Sumatera Barat
13. Senjata Tradisional Meriam Puntung
Meriam Puntung adalah salah satu senjata tradisional dari Sumatera Utara yang berbentuk tabung dengan memakai bahan pendorong untuk menembak tepat ke sasaran.
Jenis senjata ini adalah jenis senjata yang tidak dikenakan lagi dan sudah menjadi salah satu senjata yang di museumkan di daerah Sumatera Utara atau Istana Maimun.
Penutup
Nah, mungkin itu saja dulu penjelasan dari senjata tradisional Sumatera Utara dan Gambarnya. Mulai dari Piso Gajah Dompak dan juga piso-piso lainnya, dari suku Batak sampai suku lainnya. Tentu anda sudah dapat menambah pengetahuan tentang senjata tradisional dari ujung sampai barat Indonesia tersebut.
Karena dengan kita mempelajarinya kita akan mengerti seluk beluk sampai teknis pemakaian baik itu didalam bela diri maupun di dalam keseharian masyarakat.
Sekarang tugas kita semua yaitu turut melestarikan semua senjata ini, sampai warisan leluhur kita dapat tetap lestari dan juga dapat kita banggakan terus menerus.
Pada akhir kata, semua informasi ini dapat membantu kalian yah.. selamat untuk mengenal Keunikan pada daerah lain!
Semoga bermanfaat!!!!
my faforite is meriam puntung