Pakaian Adat Gorontalo – Pakaian adat Gorontalo memiliki sebuah keunikan sama halnya dengan provinsi yang lainnya. Gorontalo adalah salah satu provinsi yang berada di Pulau Sulawesi.
Provinsi Gorontalo ini bukan berdiri sejak kemerdekaan Republik Indonesia, namun pada era kepemerintahan Gus dur atau Abdurahman Wahid.
Walaupun telah masuk ke dalam provinsi baru, Gorontalo sendiri juga mempunyai pakaian adat yang biasa disebut dengan walimono, mukutu, biliu, dan juga mukuta. Biliu dan juga payungga yang digunakan oleh pengantin wanita, sedangkan mukuta dan juga walimono yang digunakan untuk pengantin pria.
Table of Contents
Nama Pakaian Adat Gorontalo
Secara detail nya tidak pernah disebutkan Baju Adat Gorontalo secara resmi. Untuk itu penyebutan namanya lebih condong ke jenis aksesoris yang dipakai untuk pakaian adat pria dan wanita.
Namun untuk pakaian adat pengantin Gorontalo di beri nama biliu dan makuta. Untuk makuta dan walimono ini digunakan oleh pengantin pria, sedangkan untuk biliu dan payungga digunakan oleh pengantin wanita.
Ciri Khas Baju Pengantin Adat Gorontalo
Pakaian pengantin adat Gorontalo ini tentunya memiliki ciri khas yang berbeda terutama yaitu pada hiasan kepala yang cukup unik.
Untuk pakain dari mempelai wanita pada umumnya disebut dengan Biliu, sedangkan pakaian adat untuk pria pada umumnya dapat disebut dengan payungga tilambia. Pada umumnya kedua pakaian adat tersebut akan digunakan ketika naik ke peude atau sebuah pelaminan khas daerah Gorontalo.
Filosofi Warna Pakaian Adat Gorontalo
Keunikan lainnya dari pakaian adat ini terletak pada jenis warna pakaian yang telah mengandung filosofi yang mendalam. Masing-masing warna mempunyai arti dan juga kegunaan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah arti dari warna yang ada di dalam baju adat Gorontalo:
- Warna merah mempunyai arti sebuah keberanian dan tanggung jawab.
- Warna hijau mempunyai arti kesuburan, kedamaian, kerukunan, dan juga kesejahteraan.
- Warna kuning emas mempunyai arti kejujuran, kemuliaan, kebesaran, dan juga kesetiaan.
- Warna ungu mempunyai arti keteguhan dan juga ketakwaan kepada Tuhan.
- Warna coklat mempunyai arti tana, yang berarti kuburan atau kematian.
- Warna hitam mempunyai arti ketakwaan dan juga keteguhan kepada Tuhan.
- Warna putih mempunyai arti kedukaan dan juga kesucian.
Pakaian Adat Pernikahan Gorontalo
Pada saat akad nikah, pakaian pengantin dapat disebut dengan pakaian adat Gorontalo walimono dan juga payungga.untuk pakaian pengantin pada wanita yang biasa disebut dengan biliu yang memiliki arti diangkat. Pakaian adat gorontalo biliu ini dipakai pada saat pengantin wanita bersanding di tempat pelaminan atau paude.
Aksesoris yang digunakan dalam pakaian pengantin gorontalo wanita hiasan kepala yang biasa disebut dengan buyalo boute serta kondeyang yang dihiasi dengan sunthi.
Sedangakan untuk aksesoris pada baju pengantin gorontalo pria dapat disebut dengan payungga tilambia. Aksesoris tersebut telah menjadi ciri – ciri dari pakaian adat gorontalo yang sangat khas.
Dalam adat pernikahan gorontalo ini, terdapat beberapa tradisi yang dinamakan dengan dutu. Dimana sehari sebelum acara pernikahan, pengantin pria mengantarkan harta atau mahar yang dapat disertai dengan buah-buahan. Dan masing-masing buah terseut memiliki makna yang tersendiri.
Buah jeruk memiliki arti sifat yang merendahkan diri. Buah nanas sendiri melambangkan bahwa pengantin pria harus dapat menjadi diri sendiri. Untuk buah nangka yang berarti pengantin pria harus memiliki sifat yang penyayang. Sedangkan untuk tebu kuning memiliki arti bahwa pengantin harus menjadi seseorang yang dicintai, teguh, dan juga tabah dalam pendiriannya.
Aksesoris Pakaian Pengantin
Keunikan yang ada pada baju adat Gorontalo ini terletak pada aksesorisnya. Pakaian pria dan wanita memiliki aksesoris tersendiri. Sedangkan baju adat Gorontalo untuk anak terkesan lebih simple.
Bahkan yang terdapat pada pakaian adat gorontalo anak pada saat ini mendapat sentuhan modern. Sehingga dapat membuat anak-anak yang menggunakan baju adat ini akan menjadi lebih menggemaskan.
Baca Juga : Pakaian Adat Banten
Pakaian Adat Gorontalo Wanita
Berikut ini adalah jenis aksesoris yang terdapat di pakaian adat gorontalo yang digunakan oleh para wanita:
1. Tuhi – tuhi
Aksesoris Tuhi-tuhi ini adalah gafah yang berjumalah 7 buah. Tuli-tuli tersebut sekaligus telah menjadi simbol dari kerajaan yang terdapat di daerah gorontalo. 7 kerajaan tersebut memiliki arti sebuah hubungan kekerabatan yang erat tanpa adanya suatu perselisihan apapun. 7 kerajaan tersebut yaitu Limboto,Limitu, Hulontalo, Tuwawa, Atingola, Bulonga, dan juga Gorontalo.
2. Lai – lai
Lai-lai ini sendiri terletah tepat berada di ubun-ubun. Aksesoris ini adalah sebuah aksesoris yang wajib dalam baju adat gorontalo. Baik itu terdapat di pakaian adat tradisional maupun baju modern, tidak akan terlepas dari aksesoris ini. Sebab lai – lai memiliki makna yang cukup mendalam yakni kesucian, budi luhur, dan juga keberanian.
3. Baya lo boute
Baya lo boute adalah sebuah ikat kepala yang digunakan untuk pengantin wanita. Ikat kepala ini dapat melambangkan suatu simbol ikatan. Seorang wanita akan memiliki ikatan pernikahan dengan pria. Serta harus dapat memenuhi suatu kewajiban sebagai seorang istri.
4. Buohu walu wawu dehu
Buohu walu wawu dehu ini merupakan kalung emas atau perak yang berwarna keemasan. Namun pada pakaian adat gorontalo anak, tidak akan menggunakan aksesoris ini. Sebab aksesoris ini memiliki makna ikatan keluarga yang akan dapat menjalin antara keluarga pengantin pria dan wanita.
5. Kecubu atau lotidu
Kecubu atau lotidu ini terletak pada dada pengantin wanita. Simbol yang ada di kecubu ini yaitu kekuatan yang harus dimiliki oleh seorang istri. Dalam adat gorontalo tersebut, seorang wanita harus kuat dalam menggapai kerasnya kehidupan dan juga berbagai macam rintangan.
6. Pateda
Aksesoris pateda ini merupakan sebuah gelang yang mempunyai ukuran cukup lebar dan juga berwarna keemasan. Gelang ini memiliki makna sebagai benteng untuk kaum wanita. Seorang wanita harus dapat membentengi dan juga mengandalikan diri sendiri dari sebuah perbuatan tercela serta melanggar hukum adat maupun pemerintah.
7. Loubu
Aksesoris loubu ini adalah sebuah aksesoris yang digunakan pada jari kelingking dan jari manis. Baik itu jari tangan kanan maupun tangan kiri yang dilengkapi dengan luobu. Makna dari aksesoris loubu ini yaitu sebuah ketelitian yang harus dapat diperhatikan oleh seorang wanita dalam mengerjakan kegiatan apapun.
8. Etango
Aksesoris Etango ini adalah sebuah ikat piggang yang mempunyai motif menyerupai kecubu. Etango sendiri menjadi simbol akan kewajiban bagi seorang istri. Salah satu kewajian utama dari seorang isti yaitu tidak memasakn makanan haram dan juga harus sesuai dengan syariat agama islam. Serta juga memiliki sifat sederhana dan juga menerima.
Pakaian Adat Gorontalo Pria
Setelah diatas membahas tentang aksesoris yang ada di pakaian adat Wanita, Berikut ini adalah jenis aksesoris yang ada di pakaian adat Pria:
1. Tudung makuta
Aksesoris Tudung makuta yaitu sebuah hiasan kepala yang berbentuk seperti dengan bulu ungags. Tudung makuta sendiri adalah hiasan tutup kepala yang telah menjadi suatu keunikan dari pakaian adat Gorontalo. Bentuk dari tutup kepala ini telah terkulai kebelakang dan juga menjulang tinggi. Tudung makuta ini juga dapat disebut dengan laapia bantali.
2. sibii
Aksesoris kepala pria yang satu ini telah melambangkan folosofi dari sifat seorang suami yang telah sesuai dengan adat Gorontalo. Dalam adat gorotalo ini seorang suami adalah pemimpin keluarga. Sehingga harus mempunyai sifat yang lebih lembut dibalik dari kewibawaannya tersebut.
3. Bako
Kalung dalam pakaian adat gorontalo pria ini biasa disebut dengan bako. Warna dari kalung ini sendiri juga kuning keemasan. Sedangkan untuk arti dari bako ini sendiri yang digunakan pria menjadi simbol suatu ikatan. Hal ini berarti seorang pria yang mempunyai ikatan pernikahan dengan seorang wanita.
4. Pasimeni
Pasemi ini hanyalah sebuah hiasan tambahan yang terdapat pada baju. Hiasan ini telah melambangkan keadaan di dalam kehidupan rumah tangga. Sebuah rumah tangga seharusnya mempunyai keadaan yang harmonis dan juga damai tanpa adanya suatu perkelahian yang dapat menimbulkan keretakan dalam rumah tangganya.
Penggunaan dari pakaian adat gorontalo ini hanya saja untuk keperluan adat tertentu. Misalnya yaitu dalam upacara pernikahan, tradisi adat gorontalo, hingga ritual keagamaan. Terkadang baju adat ini juga dapat digunakan untuk keperluan pentas seni.
Pagelaran dari seni dan juga budaya adat gorontalo yang sering menggunakan baju adat yaitu seni tari daerah. Pertunjukan seni tari daerah ini. Pertunjukan seni tari daerah pada umumnya dilakukan oleh anak-anak dengan menggunakan pakaian adat gorontalo anak – anak lengkap dengan aksesorisnya.
Pakaian untuk Upacara Adat Gorontalo
Selain dengan adanya pakaian adat tradisional Biliu dan juga Mukuta, provinsi gorontalo juga mempunyai pakaian adat yang di khususkan untuk acara upacara adat tertentu. Sedangkan pakaian adat Gorontalo ini sendiri mempunyai bentuk yang menyerupai dengan pakaian pengantin, namun tidak menggunakan aksesoris atau hiasan lainnya.
Sedangkan untuk dapat membedakannya yaitu dapat di bedakan dari warna yang telah digunakan. Pakaian adat ini juga terdapat warna merah, kuning emas, ungu, dan juga hijau.
Tradisi Dutu upacara adat pernikahan Gorontalo
Ketika hendak mengadakan sebuah acara pernikahan budaya adat Gorontalo. Ada satu jenis upacara adat yang biasa disebut dengan upacara Dutu. Upacara Dutu ini umumnya di adakan dalam sehari sebekum pernikahan tersebut dimulai, hal ini dapat melambangkan kesungguhan dari calon mempelai pria dalam memimpin rumah tangga.
Pada umumnya tradisi ini dari mempelai pria akan datang ke rumah mempelai wanita dengan membawakan mahar dan juga beberapa jenis buah-buahan. Selain itu terdapat juga syarat buah yang wajib untuk di bawa misalnya yaitu buah nangka, nanas, jeruk, dan juga tebu kuning.
Ketika mengadakan pernikahan budaya adat Gorontalo, ada satu upacara adat yang disebut dengan Dutu. Upacara ini biasanya diadakan dalam sehari sebelum pernikahan dimulai, hal ini melambangkan kesungguhan dari calon mempelai pria dalam mempimpin rumah tangga.
Pakaian Adat Gorontalo Anak
Pakaian adat Gorontalo anak pada dasarnya yaitu pakaian tersebut juga tidak kalah jaug berbeda dengan pakaian adat in yang biasa dipakai oleh orang dewasa, perbedaanya yaitu berada di ukuran dan juga sedikit motif serta hiasan yang mungkin kurang lengkap ketimbang yang aslinya. Namun dapat dikatakan bahwa pakaian adat Gorontalo anak tetap sama dengan pakaian adat Gorontalo Dewasa.
Nah, itu saja sedikit penjelasan dari pakaian adat Gorontalo, semoga dengan adanya artikel diatas dapat menambah wawasa kita semua sebagai salah satu generasi penerus bangsa ini. Sekian dari kami terima kasih.
Baca Juga : Pakaian Adat Bengkulu