Rumah adat suku betawi

Mengenal Rumah Adat Suku Betawi Lebih Dekat (Ciri Khas, Jenis, Ruangan, dll)

Suku betawi merupakan salah satu suku yang ada di Negara Indonesia yang dimana sebagian besar dari penduduknya bertempat tinggal di DKI Jakarta. Mereka merupakan penduduk yang telah menempati Batavia sejak aba ke 17.

Seiring dengan berkembangnya kemanjuan zaman, kebudayaan local asli sekitar seperti pakaian adat, tarian adat, dan rumah adat Betawi yang semakin tergerus. Bahkan anak-anak Betawi sekarang tidak mengerti tentang asal-usul Kebudayaan Betawi tersebut.

Jika hal ini akan dibiarkan, seiring dengan berjalannya waktu kebudayan asli Betawi akan hilang, bahkan untuk anak Betawi tidak akan tahu tentang rumah adat mereka.

Jika Anda adalah salah satu penggemar acara FTV tentunya tidak akan asing dengan yang namanya suku betawi, karena kebanyakan tema dari cara tersebut menggunakan latar belakang Betawi. Tidak hanya logatnya yang menarik tetapi suku Betawi juga mempunyai rumah adat dengan bentuk yang bisa dibilang unik.

Rumah Adat Suku Betawi

Rumah Adat Suku Betawi yang unik
sumber : borneochanel.com

Rumah adat Betawi sendiri terdiri dari 3 jenis rumah adat yaitu Rumah Joglo, Rumah Gudang, dan Rumah Kebaya. Namun secara resmi rumah adat Betawi yaitu rumah adat Kebaya. Masing-masing dari rumah adat tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah ulasan lengkapnya:

1. Rumah Adat Kebaya Betawi

Rumah Adat Kebaya Betawi
sumber : wikipedia.com

Rumah tradisional dari suku Betawi yang pertama adalah rumah adat kebaya. Bangunan ini mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri pada bagian atapnya yang berbentuk seperti pelana lipat. Jika kalian lihat dari samping makan akan terlihat seperti lipatan kebaya.

Tidak akan heran lagi jika rumah adat ini dikenal dengan nama rumah kebaya.

Rumah adat kebaya ini terdiri dari beberapa bagian ruangan serta susunan material dengan nilai filosofinya yang akan kami jelaskan berikut ini:

a. Pembagian Ruangan

Ruangan pada rumah kebaya pada umumnya terdiri dari 5 ruangan, berikut ini penjelasannya:

1. Teras

Teras yang ada pada rumah kebaya ini mempunyai bentuk yang begitu luas. Umumnya pada bagian teras akan ditempatkan beberapa meja dan kursi yang dapat digunakan untuk kita bersantai, baik itu bersama keluarga atau bersama para tamu.

Jika kalian pernah menonton salah satu sinetron yang bertema Betawi, tentunya tidak akan merasa asing dengan teras tersebut.

2. Pangkeng

Pangkeng adalah sebuah ruangan yang dapat dijadikan sebagai tempat bersantai bagi keluarga di malam hari yang nyaman. Ruangan ini dapat membuat suasana di dalam rumah akan semakin akrab dan hangat

3. Paseban

Paseban dalam rumah adat kebaya dapat berfungsi sebagai kamar menginap bagi para tamu yang berkunjung. Jika kalian akan melakukan bertamu dan tentunya menginap di keluarga Betawi, makan kalian akan ditempatkan di ruangan paseban tersebut.

Jika sedang tidak ada seorang tamu yang berkunjung, maka ruangan ini dapat digunakan untuk ruang sholat.

4. Ruang tidur

Rumah tidur pada rumah kebaya mempunyai fungsi yang tidak jauh berbeda dengan ruangan tidur yang ada pada rumah adat lainnya.

Rumah adat ini mempunyai 4 ruangan tidur, dimana pada umumnya ruangan ini paling besar yang akan menjadi bagian yang ditempati oleh pemilik rumah tersebut.

5. Srondoyan

Srondoyan adalah ruangan yang dapat digunakan sebagai dapur. Ruangan ini sendiri terletak dibagian belakang rumah dan menjadi salah satu bagian dengan ruang makan, bahkan tidak jarang juga menjadi salah satu dengan gudang tersebut.

b. Material Bangunan Rumah Kebaya

Rumah adat kebaya mempunyai berbagai bahan bangunan yang cenderung mengambil dari alam sekitar, berikut ini adalah penjelasan selengkapnya:

1. Atap

Atao bangunan dari rumah adat kebaya dapat tersusun dari genteng dari tanah liat. Meskipun demikian masih ada juga yang menggunakan sebuah anyaman dari daun kirai atau atep.

Adapun bagian dari kontruksi kuda-kuda dari rumah adat kebaya ini telah terbuat dari kayu gowik atau kecapi. Ada pula yang namanya reng, yang memiliki fungsi sebagai dudukan atap.

Untuk fungsi kaso sendiri adalah sebagai dudukan reng. Pada umumnya kaso tersebut terbuat dari bahan bamboo utuh. Masyarakat setempat dapat menggunakan tali bamboo untuk melakukan pemasangan reng dan kaso.

2. Dinding

Dinding bangunan pada rumah adat kebaya dapat disusun dari material kayu gowok atau kayu nangka dengan ditambah cat warna cerah dan ornament yang unik dengan ukiran yang indah.

Pada bagian dinding yang lainnya terbuat dari anyaman bamboo. Sedangkan untuk bagian pintu terdapat jalusi atau lubang udara sehingga akan membuat keadaan ruangan tetap segar dan sirkulasi udara dapat terus terjaga.

Desain rumah seperti ini akan membuat suasana rumah semakin sejuk dan nyaman.

Struktur atau pondasi dari bangunan rumah adat kebaya ini terbuar dari susunan batu kali dengan system yang bisa disebut dengan umpak.

Kemudian untuk bagian landasan dindingnya dapat menggunakan pasangan batu bata serta pada bagian kolom-kolomnya dapat menggunakan kayu nangka.

c. Nilai Filosofis Rumah Adat Kebaya

Rumah adat kebaya ini mempunyai sebuah nilai filosofi yang telah dianut oleh masyarakat setempat yakni sebagai sebuah simbol bahwa orang Betawi senantiasa terbuka dan selalu dapat menghargai setiap tamu yang akan datang berkunjung.

Orang Betawi tidak akan membeda-bedakan siapa saja yang akan berkunjung ke tempat mereka, bahkan dapat dikatakan sangat menghargai keragaman etnis maupun agama.

2. Rumah Adat Gadang Betawi

Rumah Adat Gadang Betawi
sumber : aminama.com

Rumah adat suku Betawi yang unik selanjutnya yaitu yang terdapat di DKI Jakarta adalah rumah dagang. Bangunan dengan sebuah gaya tempo dulu ini umumnya terletak di daerah terpencil, sehingga dapat membuat bangunan rumah tersebut masih terbilang asli dan belum terjamah dengan kebudayan modern ini.

Bentuk dari rumah gadang itu sendiri cenderung berbentuk persegi panjang dengan ukuran yang bervariasi. Untuk atapnya sendiri berbentuk layaknya pelana kuda yang disusun dengan kerangkan kuda-kuda.

Pada bagian depan bagunan rumah dapar diberi atap dengan posisi miring, yang biasa dikenal dengan markis atau topi. Markis atau topi tersebut mempunyai fungsi sebagai penahan sinar matahari serta turunnya hujan.

Rumah adat gadang sendiri dapat terbagi menjadi 2 bagian, di antaranya yaitu bagian depan dan bagian tengah.

3. Rumah Adat Joglo Betawi

Rumah Adat Joglo Betawi
sumber : budayalokal.id

Rumah tradisional yang biasa disebut dengan rumah joglo Betawi ini mempunyai bentuk mirip dengan rumah joglo yang ada di daerah jawa tengah, khususnya yaitu pada bagian atapnya.

Selain mempunyai bentuk atap yang unik, rumah joglo Betawi ini juga mempunyai bagian-bagian lain yang tidak kalah menariknya, berikut ini adalah bagian dari rumah adat joglo Betawi tersebut:

1. Ruang Depan

Ruanagn depan mempunyai fungsi untuk menerima kedatangan tamu. Ruang depan Ini biasa disebut dengan serambi depan.

2. Ruang Tengah

Ruangan tengah ini mempunyai fungsi untuk ruang makan, ruang berkumpul bersama keluarga, dan tuang untuk tidur.

3. Ruang Belakang

Ruang belakang adalah ruangan yang dapat digunakan sebagai dapur dan kamar mandi.

Umumnya rumah joglo Betawi yang terletak di pekotaan yang sudah terkena pengaruh dari kebudayaan dari daerah lainnya, termasuk dari kebudayaan rumah adat joglo jawa tengah.

4. Rumah Adat Panggung

Rumah adat Betawi yang teakhir adalah rumah panggung. Rumah panggung dengan bangunan unik ini dari suku Betawi asli yang mmpunyai struktur bangunan yang cukup berbeda dari rumah tradisional Betawi yang lainnya.

Rumah panggung ini mempunyai lantai yang posisinya lebih tinggi dari tanah, dimana telah menggunakan tiang-iang dari bahan kayu.

Adapun bahan atau material yang dapat digunakan untuk membangun rumah adat ini dapat diambil dari alam, seperti kayu sawo, kayu gowok atau nangka, bamboo, kayu, kecapi, kayu cempaka, dan kayu rumbia.

Untuk membuat tiang penyangga pada rumah panggung ini, masyarakat Betawi pada umumnya menggunakan kayu jati karena telah dianggap lebih kuat disbanding dengn jenis kayu yang lainnya.

Pondasi dari rumah panggung Betawi mempunyai konsep umpak, yaitu batu yang berbentuk persegi dengan ukuran kurang lebih 20 cm x 25 cm.

Konsep umpak yang dapat digunakan pada rumah adat panggung ini terbuat dari bahan-bahan yang mudah sekali di temukan seperti semen, pecahan karang, sampai kerikil sekalipun.

Umpak sendiri dapat digunakan sebagai soko guru atau penahan beban rumah beserta semua yang ada di dalam rumah.

Selain itu, umpak mempunyai fungsi sebagai pelindung kayu dari serangan serangga atau hewan pengerat lainnya yang dapat mengikis kekokohan kayu penyangga rumah adat tersebut.

Rumah adat tradisional daerah Betawi ini lebih sering digunakan pada daerah pesisir Jakarta yang dimana masyarakatnya menggantungkan hidupnya dengan cara mencari ikan di laut maupun di sungai yang ada.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa suku Betawi mempunyai beberapa jenis rumah adat tradisional yang unik, namun yang paling terkenal adalah rumah adat Kebaya.

Sedikit informasi yang terkait dari rumah tradisional adat Betawi tersebut sekiranya dapat menambah wawan serta ilmu pengetahuan untuk kalian semua, khususnya yang tengah memperlajari adat, kebudayaan, dan tradisi Betawi tersebut.

Di samping itu,masih banyak sekali budaya Betawi yang lain yang dapat kalian Pelajari seperti halnya pakaian dan kesenian yang lainnya. Semoga bermanfaat.

Rumah Adat Suku Betawi

Leave a Comment