Senjata Tradisional Yogyakarta – Seperti yang sudah kita ketahui semua setiap kota di Indonesia sudah pasti memiliki senjata tradisional, begitu pula dengan kota pelajar Yogyakarta.
Ya, provinsi Yogyakarta memang sudah terkenal dengan salah satu daerah yang masyarakatnya masih mempertahankan kebudayaan dan juga tradisi nenek moyang sampai sekarang ini.
Maka tidak heran lagi jika kalian berkunjung ke daerah Yogyakarta akan melihat sekumpulan orang yang sedang melaksanakan upacara adat, maupun menemukan benda pusaka yang masih dijaga misalnya: Pakaian Adat Yogyakarta, senjata tradisional Yogyakarta dan masih banyak lagi.
Nah, pada kesempatan kali ini yang akan restuemak.com bahas yaitu senjata tradisional Yogyakarta. Untuk itu, yuk mari kita cari tahu apa saja senjata tradisional yang berada di kota pelajar tersebut!
Table of Contents
Pengertian Senjata Tradisional
Senjata merupakan salah satu alat yang dikenakan untuk membunuh, melukai atau menghancurkan sesuatu baik itu benda maupun makhluk hidup.
Fungsi senjata yaitu dikenakan sebagai alat untuk melindungi diri atau dapat juga untuk mengancam lawan, menyerang dan juga melindungi diri dari musuh.
Sedangkan istilah lain dari tradisional berasal dari kata tradisi dan mempunyai arti sebagai perilaku atau kebiasaan yang telah didasarkan pada aturan atau norma tertentu.
Norma ini dapat berupa norma tertulis atau norma tidak tertulis yang akan terus diwariskan kepada generasi selanjutnya secara turun temurun.
Berdasarkan pada pengertian senjata dan juga pengertian senjata tradisional diatas, dapat disimpulkan bahwa senjata tradisional merupakan produk budaya yang lekat dengan masyarakat dan dikenakan untuk berlindung dengan serangan musuh.
Baca juga: Senjata Tradisional Indonesia
Fungsi Senjata Tradisional
Fungsi dari senjata tradisional adalah dapat dikenakan sebagai alat untuk berladang dan juga berburu. Namun senjata tradisional pada saat ini sudah menjadi identitas suatu bangsa yang ikut memperkaua kebudayaan nusantara.
Sehingga sangat penting sekali bagi kita untuk mengerti atau mengetahui jenis senjata tradisional setiap daerah di Indonesia. Agar kita dapat ikut berperan dalam menjaga dan juga melestarikan salah satu warisan budaya ini.
Biasanya senjata tradisional dikuasai oleh seorang laki-laki. Hal ini telah didasarkan pada budaya masyarakat penganut paham paternalitis yang sudah menjadikan laki-laki sebagai pemimpin.
Hal ini juga yang telah menjadikan alasan mengapa laki-laki harus memiliki senjata tradisional.
Jenis Senjata Tradisional
Pada zaman dahulu dengan zaman sekarang ini senjata tradisional yang digunakan mempunyai beberapa perbedaan.
Jika pada zaman dahulu senjata tradisional dikenakan sebagai alat untuk membela diri dan juga menyerang lawan. Nah, pada zaman sekarang senjata tradisional menjadi benda pusaka, sebagai pelengkap pakaian adat dan juga lain sebagainya.
Pada umumnya jenis dari senjata tradisional telah dibagi menjadi beberapa, diantaranya adalah sebagai berikut ini:
Senjata tikam adalah tombak, keris, patrem, pedang, wedhung, canggah dan lain sebagainya.
Senjata untuk membela diri adalah senjata tameng.
Senjata lempat adalah badhil, plintheng, bandring dan juga tulup.
Nah, selanjutnya yuk mari kita bahas satu persatu senjata tradisional Yogyakarta. Jangan sampai terlewatkan yang teman-teman.
Daftar Senjata Tradisional Yogyakarta
Jika pada pembahasan sebelumnya sudah mempelajari senjata tradisional Indonesia, kali ini kita akan sedikit membahas tentang salah satu senjata tradisional Indonesia yang berasal dari “kota pelajar” yakni kota Yogyakarta.
Senjata tradisional memiliki peran yang begitu penting dalam kehidupan maupun perjuangan bangsa Indonesia, khususnya pada masyarakat Jawa.
Dimana yang pada awalnya senjata tradisional dikenakan orang zaman dulu untuk membela diri, menyerang musuh dan juga berburu.
Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi dari senjata tradisional ini pun mulai bergeser karena kemunculan senjata modern. Yang terjadi yaitu masyarakat banyak yang menjadikan senjata tradisional sebagai benda koleksi maupun pelengkap dari pakaian adat.
Langsung saja berikut ini adalah penjelasan singkat tentang macam-macam senjata tradisional Yogyakarta lengkap dengan gambarnya:
Senjata Tradisional Keris Yogyakarta
Senjata keris merupakan salah satu senjata tradisional daerah Yogyakarta yang modelnya seperti senjata tikam terbuat dari logam.
Keris Yogyakarta bukan hanya sekedar senjata, melainkan suatu benda yang mempunyai makna filosofis yang luhur.
Selain itu, bentuk dari keris Yogyakarta adalah harapan yang dituangkan oleh empu pembuatnya sesuai dengan pesanan pemiliknya.
Yogyakarta adalah sebuah daerah yang mempunyai jumlah keris terbanyak di Indonesia. Ada yang tahu kenapa?
Karena pada wilayah Yogyakarta sangat banyak sekai empu pembuat jenis senjata tradisional ini yang bermukim.
Sehingga produktivitas dari senjata keris ini tidak akan pernah berhenti, karena akan dilanjutkan pada generasi penerusnya.
Sebelah barat kota Yogyakarta ada sebuah daerah yang bernama Ngetenta – Godean, nah kota ini merupakan pusat para empu ketika membuat senajta tradisional keris ini.
Silsilah dari para empu di wilayah Godean lestari hingga sekarang ini. Sehingga senjata tradisional tersebut tetap terjaga kelestariannya.
A. Bahan Baku Pembuatan Keris
Bakan baku yang dipakai oleh para empu untuk membuat keris, antara lain sebagai berikut ini:
Besi lebih dari 90%
Nikel 5%
Timah putih
Titanium
Timbal.
Sebagian besar dari senajta tradisional Yogyakarta ini adalah keris mempunyai luk dengan ukuran 11 dan 13.
Sedangkan untuk panjang bilah keris 35 cm, gonjo 7,5 cm dan pesi 6,5 cm, sehingga ketika dijumlah panjang keseluruhan dari keris ini lebih 40 cm.
Pembuatan pamor keris ini meakai batu meteor yang dibagi menjadi tiga bahan utama, yakni meteorit yang mengandung besi dan nikel ketika dipanaskan akan berwarna kelabu.
Siderite yang telah mengandung besi, ketika dipanaskan akan berwarna hitam maka disebut dengan pamor hitam atau ireng. Sedangkan pamor yang telah dibentuk secara alami mengikuti lipatan dinamakan dengan pamor Jwakana.
Pamor yang telah dibentuk sesuai dengan keinginan para empu dinamakan pamor Anukarta. Nah, pamor ada yang terbentuk sendiri pada saat pemanasan da nada juga yang sengaja dibuat.
Berikut ini adalah beberapa pamor yang telah dipecaya mempunyai kekuatan magis, diantaranya adalah sebagai berikut ini:
Pamor Putri Kinurung adalah jenis pamor yang dapat menghindarkan dari mara bahaya.
Pamor Udan Mas adalah jeis pamor yang dipercaya mendatangkan kekayaan.
Pamor Andon Lutut yaitu jenis pamor yang dipecaya menambah kehangatan suami istri.
Pamor Panguripan yaitu jenis pamor yang dipercaya membuat pemiliknya tidak kekurangan harga dan juga kebutuhannya tercukupi.
Namun, disisi lain pamor ini telah dipercaya memberi efek negative juga, diantaranya sebagai berikut:
Pamor Buntel Mayir telah diyakini mengandung kekuatan untuk membunuh orang.
Pamor Pedhot telah diyakini dapat menyebabkan pemakai gagal dalam meraih cita-citanya.
Pamor Kudhung Mayit telah diyakini dapat mencelakai pemakaiannya.
Senjata Tradisional Yogyakarta Paterm
Senjata tradisional paterm ini merupakan salah satu jenis senjata yang mirip keris, namun ukurannya lebih kecil dengan bentuk lurus maupun luk.
Dalam bahasa Jawa baku, paterm ini bukan hanya dikenakan untuk menyebut keris dengan bilah kecil namun ada juga yang memakai nama gendik naga, singa atau kikik.
Nah, untuk mengenalinya dengan mudah, dapat diukur dengan memakai jari tangan.
Jika ada keris dengan ukuran panjang selebar rentangan ibu jari dan juga ujung jari kelingking, maka dapat dipastikan bahwa itu adalah paterm.
Panjang dari senjata pater mini sekitar 20 cm.
Fungsi dari paterm ini sama dengan fungsi keris, yakni untuk menyerang musuh dengan jarak yang sangat dekat.
Senjata Tradisional Yogyakarta Wedhung
Senjata wedhung merupakan salah satu alat yang bentuknya seperti pisau, namun ukurannya lebih besar.
Pemakaian dari senjata wedhung sama dengan senjata keris. Akan tetapi senjata keris pada umumnya diselipkan tepat di belakang pinggang, namun senjata wedhung dapat dipakai di samping badan atau di muka.
Di Kraton Yogyakarta senjata wedhung ini hanya dikenakan sebagai senjata ampilan bagi abdi dalem maupun berangkat lurah ke atas.
Senjata Tradisional Yogyakarta Condroso
Senjata Condroso merupakan salah satu senjata tradisional Yogyakarta yang mirip dengan tusuk konde. Meskipun jenis dari senjata ini seringkali diselipkan diantara konde, namun jangan pernah menganggap remeh jenis senjata ini.
Senjata condroso pada umumnya dikenakan perempuan yang ditugaskan sebagai mata-mata.
Senjata tradisional condroso ini merupakan senjata kecil yang mematikan dan juga termasuk senjata tikam yang dikenakan ketika lawan dalam keadaan lengah.
Senjata Tradisional Yogyakarta Canggah
Senjata cangah ini merupakan salah satu senjata tradisional yang bentuknya seperti tombak namun mempunyai dua mata tombak atau dwisula.
Cara kerja dari senjata cangah ini hampir sama dengan tombak, namun mata tombak diarahkan ke leher lawan ager berfungsi untuk menjepit leher lawan.
Senjata cangah ini terbuat dari besi yang berupa tongkat kayu, panjangnya sekitar 2 meter dan juga terdapat besi yang berbentuk lingkaran di pucuknya.
Pada zaman dahulu, cangah ini bukanlah senjata tetapi alat yang dikenakan untuk mengiring, menangkap dan juga mengamankan para pencuri.
Senjata Tradisional Yogyakarta Cangkol
Senjata cangkol merupakan salah satu jenis senjata tradisional yang bentuknya hampir sama dengan canggah.
Fungsi dari senjata cangkol ini untuk mengait leher lawan.
Senjata Tradisional Yogyakarta Bandhil
Senjata Bandhil ini yaitu salah satu senjata tradisional yang disebut dengan pelempar batu. Senjata bandhil dapat dibedakan menjadi tiga, diantaranya adalah sebagai berikut ini:
Bandhil brubuh adalah jenis bandhil yang dikenakan dalam pertempuran jarak dekat. Bentuknya seperti rantai besi dengan peluru yang terbuat dari bahan besi juga.
Bandhil jauh adalah jenis bandhil hampir sama dengan bandhil brubuh, namun talinya terbuat dari anyaman dengan serat-serat ulet dan juga peluirunya terbuat dari besi.
Bandhil lepas adalah jenis bandhil hampir sama dengan bandhil brubuh dan juga bandhil jauh, namun talinya terbuat dari tampat dan pelurunya dari batu. Nah jenis dari bandhil ini cocok dipakai dalam pertempuran jarak jauh dan dekat.
Senjata Tradisional Yogyakarta Tulup
Senjata tulup merupakan salah satu senjata tradisional yang dipakai untuk berburu, bentuk tulup agak panjang dan juga terbuat dari bambu kecil.
Cara pemakaian dari senjata tulup yaitu dengan meniup lubang bambu, maka peluru yang terbuat dari tanah liat akan meleset tepat ke sasaran.
Selain di daerah Yogyakarta, senjata tulup ini adalah senjata tradisional Jawa tengah dan juga senjata Tradisional Kalimantan Barat.
Senjata Tradisional Yogyakarta Plintheng
Senjata Plintheng yaitu salah satu jenis senjata tradisional yang digunakan untuk berburu bintang. Tali plinthengan ini terbuat dari sejenis karet atau pentil, sedangkan pada pegangan plintheng terbuat dari bahan kayu.
Masyarakat Indonesia pada umumnya mengenal senjata Plinthengan ini dengan nama ketapel atau katepel.
Senjata Tradisional Yogyakarta Tameng
Senjata tradisional tameng merupakan salah satu senjata tradisional yang biasa dipakai oleh prajurit kesultanan Yogyakarta untuk membela diri.
Pada zaman dahulu tameng dikenakan prajurit pada waktu perang, ronda dan lain sebagainya.
Senjata tameng ini berfungsi sebagai perisai tubuh dari senjata tajam yang dapat melukai tubuh.
Senjata Tradisional Yogyakarta Tombak
Tombak yang ada di Kraton Yogyakarta sudah dianggap sebagai senjata pusaka kagungan dalem yang dipandang istimewa.
Ada beragam jenis tombak yang ada di sana, dengan mata tombak yang bervariasi. Ada yang bercabang tiga misalnya kudi, ada yang bentuknya konvensial dan juga ada yang bentuknya seperti cakra.
a. Jenis Tombak Yogyakarta
Berikut ini adalah beberapa jenis tombak yang sudah dikenal dalam tradisi Kraton Yogyakarta, antara lain adalah sebagai berikut ini.
Lawung yaitu jenis tombak dengan tumpul empuk dan hanya dikenakan untuk latihan perang.
Canggah yaitu jenis tombak panjang kurang lebih 3 cm dengan ujung tajamnya 2 mata lengkung.
Trisula yaitu jenis tombak panjang dengan ujung tajamnya yang bermata 3.
Talempak yaitu jenis tombak pendek kurang lebih 1,5 cm.
Tumbak yaitu jenis senjata panjang yang ukurannya terbuat dari besi atau baja tajam, panjang lebih dari kurang 2 meter.
Tumbak larakan yaitu jenis senjata panjang lebih kurang 2,5-3 meter, membawanya dilarak.
Penutup
Nah, itulah beberapa macam jenis senjata tradisional Yogyakarta yang sampai saat ini masih dilestarikan dan juga dijaga kesakralannya.
Pengetahuan mengenai senjata tradisional setiap daerah dapat memberikan kita berbagai inspirasi mulai dari sejarah dan juga filosofinya,bentuk material sampai teknis penggunanya baik dalam bela diri maupun dalam keseharian masyarakat sekitar.
Oleh karena itu kita patut untuk bangga sekaligus mempunyai tanggung jawab untuk terus menerus menjaga, mempelajari dan juga mengembangkan warisan budaya indonesa yang luhur dan kita cintai ini.
Sekian dan terima kasih.