Suku-suku yang Ada di Nanggroe Aceh Darusallam dan Kebudayaannya

Suku aceh adalah salah satu suku yang mempunyai sejarah penjang pada masa lalu. Sebutan dari suku aceh sendiri ditunjukan kepada penduduk asli aceh yang telah berada di wilayah Nangroe Aceh Darusallam, yaitu suatu provinsi yang berada di paling ujung di Pulau Sumatera sebelah utara.

Mayoritas penduduk dari suku aceh sendiri yaitu beragama islam dan mempunyai banyak sekali kekayaan budaya yang begitu beragam, kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki sarat dengan nilai-nilai agama islam serta adat-istiadat setempat.

Suku aceh sendiri mempunyai rentetan sejarah yang sangatlah panjang. Nenek moyang dari suku aceh sendiri berasal dari berbagai wilayah di luar Negara Indonesia, yaitu arab, melayu,semenanjng Malaysia, dan india.

Setiap periode tertentu mempunyai ciri khas budaya dari nenek moyang yang berbeda-beda. Hal ini dapat terjadi karena wilayah dari aceh menjadi salah satu tempat singgah yang paling sering dikunjungi oleh para pedagang dari seluruh belahan dunia ini.

Pada dahulu sebelum islam datang, masyarakat dari suku aceh mayoritas memeluk agama hindu. Hal ini dapat kita buktikan dengan beberapa budaya aceh yang masih mempunyai unsur-unsur hindu serta budaya india.

Namun setelah agama islam tersebut datang, kebudayaan aceh telah mengalami sebuah perubahan dan dapat menyesuaikan dengan kebudayaan islam.

Suku yang Berada di Wilayah Aceh

suku di aceh
sumber : traveling-indonesia,com

Suku aceh merupakan salah satu suku bangsa yang berada di paling ujung utara pulau Sumatra, tepatnya yaitu di provinsi Aceh. Populasi penduduk dari suku aceh pada tahun 2013 dapat diperkirakan lebih dari 4,5 juta orang yang dimana telah tersebar di 23 kabupaten/kota, 285 kecamatan dan 6.758 gampong/desa di seluruh wilayah aceh.

Menurut cerita dari para leluhur yang tinggal di suku aceh, nenek moyang dari suku aceh berasal dari beberapa keturunan dari berbagai suku-bangsa di dunia, seperti arab, china, eropa, melatyu, dan hindia.

Suku aceh sendiri merupakan suku pertama di Indonesia yang menyakini atau memeluk agam islam. Mereka telah mendirikan kerajaan islam yang pertama di Negara Indonesia ini. Berikut ini adalah suku-suku yang berada di proovinsi aceh.

Suku Aceh

Suku aceh sendiri telah tersebar hamper di seluruh wilayah aceh mulai dari kota sabang, kota banda aceh, aceh besar, pidie, bireun, aceh utara, kota lhokseumawe, aceh timur, aceh jaya, aceh barat, dan sebagian aceh tamiang, aceh barat daya, nagan raya, serta aceh selatan.

Bahasa yang biasa digunakan yaitu bahasa aceh, dan penduduknya dapat mencapai 4,5 juta jiwa serta mayoritas masyarakatnya beragama islam, mata pencarian utama dari suku aceh yaitu dari sektor pertanian, kelautan, perdagangan, dan perkebunan.

Salah satu andalan dari suku aceh sendiri yaitu kakao, pinang, sawet, karet, kopi ulee kareng yang memiliki kualitas ekspor.

Suku Gayo

Suku gayo adalah suku bangsa yang telah lama mendiami dataran tinggi di provinsi aceh. Suku gayo ini sebagian besar telah mendiami tiga kabupaten yang berada di aceh yakni kabupaten aceh tengah, kabupaten bener meriah, dan kabupaten gayo lues.

Suku gayo sendiri mayoritas beragama islam dan mereka telah dikenal taat sekali dalam beragama. Suku gayo sendiri menggunakan bahasa yang biasa disebut dengan bahasa gayo, untuk jumlah penduduknya sendiri mencapai 250.000 jiwa.

Karena berada di daerah dataran tinggi, maka meta pencaharian utama dari suku gayo ini adalah bertani dan berkebun dengan hasil utamanya kopi.

Mereka sendiri juga telah mengembangkan kerajinan membuat keramik, menganyam, serta menenun. Kerajinan lain yang cukup mendapat perhatian yaitu sebuah kerajinan membuat sulaman kerrawang gayo dengan motif yang begitu khas dari suku gayo.

Suku Alas

Suku alas adalah salah satu suku yang telah bermukim di kabupaten aceh tenggara. Kata dari “alas” sendiri dalam bahasa alas berarti “tikar”. Hal ini dapat dikaitkan dengan keadaan daerah itu yang telah membentang datar seperti tikar di sela-sela pegunungan bukit barisan.

Daerah daru tanah alas telah dilalui banyak sekali sungai, salah satunya yaitu lawe alas (sungai alas). Tanah alas adalah salah satu lumbung padi untuk daerah aceh.

Tapi selain itu suku alas juga berkebun karet, kopi, serta kemiri, dan mencari berbagai hasil hutan, seperti kayu,rotan, damar, dan kemenyan. Sedangkan untuk binatang yang mereka ternak yaitu kuda, kambing, kerbau, dan sapi.

Untuk suku ini 100% mereka menganut agama islam. Namun masih ada aja yang menyakini praktek perdukunan misalnya dalam kegiatan pertanian. Mereka dapat melakukan upacara-upacara dengan latar kepercayaan tertentu agar pertaniannya mendapatkan hasil yang baik atau dapat terhindar dari hama.

Suku Aneuk Jamee

Suku ini adalah sebuah suku yang telah tersebar di sepanjang pesisir barat aceh. Untuk dari segi bahasanya meraka dapat diperkirakan masih menggunakan dialek dari bahasa minangkabau dan menurut cerita, mereka berasal dari ranah minang.

Orang aceh sendiri untuk menyebut mereka dengan sebutan aneuk jamee yang memiliki arti tamu atau pendatang. Pada umumnya mereka telah berkonsentrasi di beberapa kabupaten aceh selatan, aceh barat daya, nagan raya, dan sebagian kecil dari meraka berada di aceh besar.

Namun sebagian besar dari meraka diantaranya melakukan berdiam di sepanjang pesisir selatan aceh yang meliputi aceh selatan hingga ke aceh barat daya.

Mata pencarian dari suku ini sebagian besar yaitu bertani dan nelayan, ada juga dari mereka yang melakukan berkebun dan hasil dari perkebunan disini yang sangat baik yaitu segi ekspor Pala.

Suku Melayu Tamiang

Suku ini sebagian besar telah berdiam di kabupaten aceh tamiang.mereka memiliki kesamaan dialek dan bahasa dengan masyarakat melayu yang tinggal di kabupaten langkat Sumatra utara serta bebeda dengan masyarakat aceh. Meskipun demikian mereka telah sekian abad menjadi bagian resmi dari wilayah aceh.

Dari segi kebudayaan itu sendiri, mereka juga sama dengan masyarakat melayu wilayah pesisir timur sumatera lainnya. Untuk jumlah penduduknya kurang lebih ada 200.000 jiwa, dengan mata pencaharian penduduk tersebut yaitu dari segi perkebunan kelapa sawit.

Suku Kluet

Suku ini telah mendiami di beberapa kecamatan di kabupaten aceh selatan, yaitu kluet utara, kluet tegan, dan kluet selatan serta berapa di kluet timur.

Untuk suku kluet ini mayoritas beragama islam . daerah ini telah dipisahkan oleh sungai lawe kluet yang berhulu di gunug leuser dan dapat bermuara di lautan hindia.

Wilayah kediaman dari orang kluet ini dapat terletak di pedalaman yang berjarak 20 km dari jalan raya, 50 km dari kota tapak tuan. Bahasa yang digunakan oleh suku ini terbagi menjadi 3 dialek yakni dialek paya dapur, manggamat, dan krueng kluet. Mata pencahariannya yaitu bertani, berladang, dan berkebun.

Suku Devayan

Suku devayan adalah salah satu suku bangsa yang telah mendiami sebagian besar pulau simeulue di kabupaten simeulue.

Dengan jumlah penduduk sekitar 50.000 jiwa dan daerah yang masih terisolir maka untuk sebagaian besar penduduknya bermata percaharian nelayan dan berkebun, dan salah satu hasil dari segi perikanan yang terkkenal yaitu udang lobster (udang laut).

Suku Sigulai

Suku sigulai ini adalah salah satu suku bangsa yang telah mendiami sebagian kecil kabupaten simeulue, dengan jumlah penduduk 20.000 jiwa, suku ini berada di pesisir barat pulau simeulue.

Suku Haloban

Suku haloban ini adalah salah satu suku yang terdapat di kabupaten aceh singkil, yaitu tepatnya di kecamatan pulau banyak.

Kecamatan pulau banyak adlah kecamatan yang telah terdiri dari 7 desa dengan ibukota kecamatan telah terletak di pulau balai. Bahasa dari suku ini masih bertalian erat dengan bahasa devayan di pulau simeulue. Untuk suku ini belum dapat keterangan yang jelas.

Suku Julu

Suku julu adalah suatu suku yang terdapat di kabupaten daratan. Suku ini lebih terkenal atau dikenal dengan suku singkil. Belum dapat keterangan yang jelas tentang suku julu tersebut.

Kebudayaan Suku Aceh

Kebudayaan yang ada di Suku Aceh
sumber : brilio.net

Sehingga pada saat itu, mayoritas suku aceh memeluk agama islam. Kebudayaan dari suku aceh sendiri masih tetap di lestarikan sampai sekarang. Beberapa kebudayaan dari suku aceh yang sangat terkenal dan masih menjadi salah satu ikon yang Nampak apabila masyarakat dari wilayah lain telah mengenang tentang kebudayaan aceh tersebut.

Ciri khas dari kebudayaan aceh tidak dapat dilepaskan dari sejarah, adat istiadat, dan agama islam. Berikut I ni adalah beberapa jenis kebudayaan yang dimiliki oleh suku aceh tersebut:

1. Rumah Adat

Rumah adat yang telah dimiliki oleh suku aceh biasa dinamakan dengan krong bade. Ciri khas dari rumah adat ini yaitu bentuknya yang panggung dengan jarak lantai 2,5-3 meter diatas permukaan tanah.

Bangunan ini telah dibangun dengan menggunakan bahan kayu secara menyeluruh, mulai dari atap, lantai sampai beberapa oenamen yang dihias pada dinding-dinding tersebut. Sementara untuk atapnya sendiri telah terbuat dari anyaman daun enau.

Keunikan yang lain dari rumah adat aceh ini yaitu dari segi fungsinya. Bagian kolong rumahnya atau ruang di sela-sela panggung mereka gunakan sebagai tempat untuk dapat menyimpan persediaan makanan.

Sementara itu pada bagian atasnya atau ruangan rumah digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu bermusyawarah, dan digunakan untuk beristirahat dengan pembagian-pembagian ruangan tertentu.

2. Pakaian Adat

Wilayah aceh sendiri juga mempunyai jenis pakaian adat yang mereka gunakan pada acara-acara tertentu. Pakaian adat aceh dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pakaian adat laki-laki dan pakaian adat perempuan.

Masing-masing dari pakaian adat tersebut mempunyai nama serta ciri khas yang berbeda-beda. Pakaian- pakain adat tersebut digunakan pada acara tertentu saja, misalnya seperti acara pernikahan, upacara adat, dan masih banyak lagi.

Untuk pakaian adat laki-laki mereka menggunakan perpaduan pakaian antara baju meukasah dengan perpaduan celanan cekak musang.

Baju meukasah adalah pakaian yang berwarna hitam lengkap dengan sebuah pernak-pernik berwarna kuning keemasan. Sementara itu untuk cekak musang adalah jenis celana yang longgar dan panjang yang erat sekali dengan adanya nilai-nilai melayu dan agama islam.

Sedangkan untuk pakaian yang digunakan oleh kaum perempuan, mereka juga menggunakan perpaduan pakaian, yaitu baju kurung lengan panjang dengan celana cekak musang.

Baju kurung lengan panjang mempunyai ciri khas longgar dan tertutup. Sama seperti halnya celana cekak musang, baju juga sangat erat dengan adanya nilai-nilai melayu dan ajaran agama islam. Baju ini dapat dikombinasikan dengan jilbab atau kerudung.

3. Upacara Adat

Upacara adat juga menjadi salah satu tradisi dari masyarakat suku aceh. Pada umumnya, upacara ini sering diselenggarakan yaitu upacara perkawinan.

Untuk upacara ini dapat dilaksanakan dengan beberapa tahapan, seperti melamar calon pengantin, acara tunangan, pesta, penjemputan mempelai perempuan, sampai pada proses penjemputan mempelai laki-laki.

Selain pada upacara perkawinan, ada juga upacara peusijuek, yang dimana upacara ini dilakukan dengan memercikkan benih-benih air yang telah di campur dengan tepung tawar pada seseorang yang mempunyai sebuah hajat tertentu.

4. Tarian Adat

Suku aceh sendiri kaya dengan sebuah tarian adatnya. Salah satu tarian yang cukup terkenal dari aceh yaitu tari seudati. Tarian ini yaitu berupa sebuah gerakan yang enerjik, khas, sertalugas dengan hanya mengandalkan gerakan tangan dan gerakan kaki.

Tangan dan kaki yang dapat dilakukan dengan sangat lincah dan cepat, sehingga dapat menghasilkan gerakan yang berirama dan harmonis.

Selain tari seudati, ada tarian yang tidak kalah terkenal bahkan sudah mendunia yaitu tari saman. Jenis tarian ini dapat dilakukan dengan gerakan tepukan pada bagian tangan, dada, dan paha dengan tanpa diiringi sebuah alat musik.

Namun walaupun tanpa disertai dengan alat musik, tarian ini akan tetap meriah karena gerakan-gerakan penari yang bersemarak, sehingga dapat menarik serta indah untuk dilihat.

Selain tari sedauti dan tari saman di daerah aceh juga terdapat tarian lain seperti tari laweut aceh, tari tarek pukat, tari didong, tari ratok duek aceh, dan masih banyak lagi tarian-tarian lainnya.

5. Senjata Tradisional

Aceh juga mempunyai senjata tradisional yang terkenal yaitu senjata Rencong. Senjata ini mirip sekali dengan keris yang pada zaman dahulu digunakan oleh suku aceh pada masa kesultanan aceh.

Terdapat beberapa jenis senjata rencong ini seperti rencong meupucok, rencong meukeree, rencong meucugek, dan rencong pudoi. Selain senjata rencong, suku aceh juga mempunyai senjata lainnya seperti siwah dan juga peudeung.

6. Makanan Adat

Makanan adat khas suku aceh mempunyai ciri khas yang hamper mirip dengan makanan khas orang india, salah satunya yaitu gulai atau kerambi kering. Ada juga makanan khas yang lain yaitu dengan menggunakan bahan dasar ikan yang dinamakan dengan eungkot paya.

Selain makanan adat tersebut masih banyak sekali makanan lainnya yang terdapat di wilayah aceh seperti manisan pala, sanger, pisang sale, kembang Loyang, keumamah, dan masih banyak lagi. Anda akan dapat mencobanya sendiri ketika berkunjung ke wilayah Nangroe Aceh Darussalam.

7. Lagu Daerah

Lagu daerah adalah salah satu jenis kebudayaan dari aceh. Dengan dilengkapi lagu daerah aceh tersebut untuk seni-seni yang terlukis dalam kebudayaan aceh akan menjadi lebih lengkap dan lebih kompleks.

Lagu daerah yang sangat terkenal serta sering dinyanyikan oleh suku aceh yaitu bunging jeumpo dan piso surit. Selai kedua lagu tersebut masih banyak lagi jenis-jenis lagu daerah lainnya, misalnya yaitu tawar sedenge, aceh lon saying, sepakay segenap, aneuk yatim, dan lembah alas.

Ciri khas budaya yang ada di suku aceh sangat dipengaruhi oleh sejarah suku aceh pada zaman dahhulu. Berbagai macam jenis kebudayaan tersebut telah menjadikan suku aceh sebagai suku yang sangat bermatabat dan mempunyai nilai-nilai sejarah yang begitu tinggi.

Itulah sedikit penjelasan tentang beberapa suku aceh dan kebudayaannya yang begitu menarik untuk kalian pelajari. Kebudayaan tersebut tidak dapat dilepaskan dari ajaran nilai-nilai agama islam dan adat kemelayuan.

 

Leave a Comment