Senjata Tradisional Bengkulu – Bengkulu adalah salah satu daerah di Negara Indonesia yang mempunyai kekayaan alam melimpah dan juga kebudayaan yang menarik untuk diketahui.
Bengkulu adalah sebuah provinsi yang berada di barat daya Pulau Sumatra ini memiliki banyak keindahan wisata alam, budaya dan adatnya yang begitu khas serta tentunya senjata tradisional Bengkulu yang menarik untuk diulas.
Pada artikel kali ini, admin akan membahas tuntas tentang daerah Bengkulu tentunya. Adapun yang telah dijabarkan yaitu pengertian senjata tradisional, sejarah Bengkulu, seni dan juga budaya salah satu daerah di Sumatra dan penjelasan lengkap tentang senjata tradisional khas Bengkulu.
Yuk, langsung saja simak ulasan lengkap mengenai Bengkulu berikut ini.
Table of Contents
Pengertian Senjata Tradisional
Senjata adalah sebuah alat yang digunakan untuk membunuh, melukai atau menghancurkan sesuatu baik itu berupa benda atau makhluk hidup.
Fungsi dari senjata yakni digunakan sebagai alat untuk melindungi diri atau dapat juga untuk mengancam lawan, menyerang serta melindungi diri dari musuh.
Sedangkan untuk istilah lain dari tradisional yaitu berasal dari kata tradisi dan memiliki makna sebagai perilaku atau kebiasaan yang sudah didasarkan pada aturan atau norma tertentu.
Norma disini dapat berupa norma tertulis atau norma tidak tertulis yang akan terus diwariskan kepada generasi berikutnya secara turun temurun.
Berdasarkan dari pengertian senjata dan juga pengertian senjata tradisional diatas, dapat disimpulkan bahwa senjata tradisional yaitu salah satu produk budaya yang lekat dengan masyarakat dan digunakan untuk berlindung dari serangan musuh.
Sejarah Bengkulu
Pada masa lalu, Bengkulu sudah berdiri beberapa Kerajaan berdasarkan etnis, misalnya ialah Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Gedung Agung, Kerajaan Selebar, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Marau Riang dan juga Kerajaan Sekiris.
Kerajaan diatas itu sudah menjadi vazal dari Kesultanan Banten.
Sejak abad ke-17 sebagian dari daerah Bengkulu ini pernah berada dalam kekuasaan Kerajaan Inderapura, atas perjanjian London pada tahun 1824, daerah Bengkulu berada di bawah kuasa Hindia Belanda. Yang sebelumnya daerah Bengkulu dikuasai oleh Negara Inggris.
Bengkulu sudah menjadi tempat pengasingan para aktivis sejak tahun 1930-an, presiden Soekarno pun pernah diasingkan ke daerah sana.
Setelah Indonesia merdeka yaitu tepatnya pada tanggal 18 November 1968 status Bengkulu ditingkatkan menjadi provinsi ke 26. Dimana pada sebelumnya daerah Bengkulu merupakan wilayah keresidenan di Sumatra.
Seni dan Budaya Bengkulu
Ketika kita bicara budaya di Indonesia tidak ada habisnya, karena setiap daerah mempunyai budaya tersendiri begitu pula dengan daerah Bengkulu, wilayah ini memiliki ragam budaya.
Adapun beberapa jenis kerajinan tradisional berupa batik besurek adalah kain batik yang dihiasi dengan huruf-huruf Arab gundul dan sudah diakui oleh pemerintah Indonesia.
– Tari Tradisional
Terdapat beberapa macam atau jenis tarian tradisional yang berasal dari Bengkulu antara lain: Tari Penyambutan, Tari Bidadari Memimang Anak, Tari Tombak Kerbau, Tari Pukek, Tari Putri Gading Cempaka, Tari Andun dan juga Tari Kejei.
– Seni Musik
Berikut ini adalah beberapa Seni musik yang berasal dari daerah Bengkulu, antara lain:
Serambeak adalah jenis seni yang berupa patatah-petitih.
Geritan yaitu jenis cerita sembari berlagu.
Andei-andei adalah jenis seni sastra yang berupa nasihat.
Sambel seni yaitu jenis vocal khas suku Rejang yang biasanya dilaksanakan untuk pesta perkawinan.
Baca juga: Tarian Maluku
Senjata Tradisional Bengkulu
Suku bangsa yang berada di daerah Bengkulu juga mengenal berbagai bentuk senjata tradisional, diantaranya adalah sebagai berikut ini:
Senjata Tradisional Bengkulu Keris
Bukan provinsi di Pulau Jawa saya yang telah memakai keris sebagai salah satu senjata tradisionalnya, masyarakat di daerah Bengkulu juga mengandalkan keris sebagai senjata andalannya.
Desain yang ada di senajta ini ramping dan juga ukurannya yang tidak terlalu besar membuat senjata keris menjadi senjata yang mudah untuk dibawa ke mana saja oleh masyarakat Bengkulu.
Tampilan dari keris Bengkulu ini tidak jauh berbeda dengan keris yang berasal dari daerah Pulau Jawa atau daerah lainnya. Hal ini yang dapat membedakannya hanya jumlah lekukannya.
Lekukan yang ada pada keris Bengkulu ini harus berjumlah genap. Selain itu, ada tahta yang ada pada gagagng yang agak mencolok dan juga sarungnya.
Masyarakat Bengkulu memakai keris sebagai salah satu senjata tikam saat berduel. Tidak hanya itu saja, keris ini juga berfungsi sebagai simbol kebesaran pemimpin yang ada di Pulau Sumatra.
Namun, di daerah Bengkulu keris jarang sekai digunakan sebagai pelengkap adat misalnya ketika menyajikan sesajen.
Senjata Tradisional Bengkulu Rambai Ayam
Tampilan dari senjata tradisional Bengkulu ini hampir mirip dengan taji ayam, sebab itulah senjata ini dinamakan dengan Rambai Ayam.
Bentuk dari senjata tradisional satu ini memang unik, anda sendiri pasti tidak akan menemukan senjata seperti ini pada daerah lain. Alat dari senjata ini hanya dapat dijumpai di daerah Bengkulu.
Panjang dari senjata Rambai Ayam ini kurang lebih 25-30 cm. besi adalah salah satu bahanyang dipakai untuk membuat senjata dan juga kayu sebagai bahan yang digunakan untuk gagang Rumbai Ayam.
Bentuk dari senjata ini melengkung tetapi seperti lengkungan cerurit dan juga ujungnya amat tajam.
Pada masa lalu senjata Rambai Ayam adalah jenis alat senjata yang harus masyarakat Bengkulu bawa ketika akan masuk ke dalam hutan.
Meskipun tidak terlalu panjang, namun senjata ini mampu untuk menebas tumbuhan dengan cepat. Itulah sebab senjata Rumbai Ayam sangat disarankan dibawa ketika akan masuk ke hutan.
Rumbai Ayam ini sudah termasuk sebagai salah satu senjata tikam. Apabila berpergian masyarakat Bengkulu pada umumnya membawa senjata tradisional ini.
Hal ini telah dilakukan untuk dapat mempertahankan diri dengan alat ini. Sejak zaman dahulu Rumbai Ayam ini memang diperuntukkan untuk membela diri dari musuh.
Senjata Tradisional Bengkulu Sewar
Senjata asal Bengkulu ini termasuk ke dalam jenis golok hanya saja bentuknya melengkung. Sewar ini tampak kontras dengan senjata golok lainnya di mana biasanya berbentuk lurus.
Adapun perbedaan yang lain terdapat pada ukuran Sewar yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran golok pada umumnya.
Sampai sekarang ini, kebanyakan dari pemuda Bengkulu yang berada di desa pedalaman selalu membawa senjata ini ketika bepergian.
Pemilik dari senjata Sewar ini akan menyarungkan dan menyelipkan senjata tersebut di belakang pakaian. Para pemuda tersebut membawa senjata tradisional Sewar ini tentu ada sebuah alasannya. Mereka lakukan ini untuk menjaga diri sendiri.
Fungsi dari Sewar tidak hanya untuk pertahanan diri saja, tetapi masih banyak hal yang dapat dikerjakan dengan alat tradisional ini.
Baca juga: Senjata Tradisional Jawa Timur
Senjata Tradisional Bengkulu Dodong
Senjata Dodong adalah salah satu senjata tradisional Bengkulu yang sudah langka dijumpai atau di dapatkan.
Apalagi tidak semua orang dapat mempunyai senjata tradisional ini.
Dodong ini ada beberapa yang telah disimpan dan dipajang di dalam museum. Kemudian apa saja yang membuat senjata ini istimewa?
Pada saat melawan para bangsa penjajah masa lampau rakyat memakai senjata Dodong ini. Jadi, pada saat itu rakyat indonesi menggunakan senjata ini saat akan melawan penjajah.
Selain digunakan untuk berperang, pada dasarnya Dodong selalu disimpan oleh para pria di daerah Bengkulu sebagai senjata untuk menjaga diri dari serangan musuh.
Namun senjata Dodong ini sudah tak dapat dimiliki dengan bebas. Dodong sekarang dipajang di museum, Dodong biasa dipakai sebagai aksesoris untuk pelengkap pakaian pengantin adat laki-laki.
Senjata Tradisional Bengkulu Rudus
Senjata tradisional Rudus adalah salah satu senjata tradisional dari Bengkulu yang mempunyai nilai alat senjata paling bersejarah.
Senjata tradisional jenis pedang atau golok ini memiliki jasa dalam mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia. Pada saat melawan para penjajah dahulu, senjata Rudus dikenakan oleh masyarakat Bengkulu.
Pada zaman kolonial Belanda Rudus dikenakan untuk melawan penjajahan. Dari senjata ini yang sudah menjadi simbol kebangkitan dalam melawan penindasan.
Oleh karena itu, sampai sekarang ini senjata Rudus masih menjadi simbol lambang Provinsi Bengkulu. Bagi orang Bengkulu Rudus ini telah dianggap sebagai sebuah simbol kepahlawanan.
Senjata Rudus sudah dibuat jauh sebelum adanya penjajahan. Jadi, senjata tradisional ini sudah digunakan ketika kerajaan Islam berada di dalam masa keemasan di bumi pertiwi. Ketika itu, antara kerajaan masih biasa berperang satu dan lainnya.
Jika senjata Sewar, Dodong dan juga keris dibawa dengan cara menyelipakannya di bagian belakang pakaian pemilik senjata, untuk senjata Rudus tidak seperti itu.
Senjata Rudus ini digantung pada bagian samping. Cukup unik dan juga mungkin belum banyak yang mengetahuinya.
Penutup
Dari penjelasan tentang pengertian, sejarah, seni dan budaya, serta senjata tradisional Bengkulu. Dapat diketahui jika sejarah kebudayaan Indonesia sangat kaya termausuk juga senjata tradisionalnya. Adanya senjata ini untuk sebagai sarana mempertahankan diri dari lawan.