Suku Batak di Indonesia

Negara Indonesia terkenal dengan kekayaan budaya yang begitu beragam. Dari Sabang sampai Merauke, hingga setiap pulau yang ada di Indonesia mempunyai ciri khas dan identitas tersendiri di setiap sukunya.

Wilayah yang terdapat di Negara Indonesia paling banyak didominasi oleh suku Jawa serta suku Batak. Hampir dari semua propinsi yang ada di Indonesia dapat di dengan mudah untuk menemukan orang-orang dari kedua suku ini.

Namun sebenarnya tidak hanya kedua suku ini yang telah mendominasi sebagian wilayah Indonesia. Beberapa suku seperti halnya Minang, Sunda, Lampung, Madura, juga telah mendominasi sebagian besar daerah di Indonesia.

Pada bahasan kali ini saya akan menjelaskan lebih dalam tentang suku Batak yang ada di daerah Sumatera Selatan. Seperti kebanyakan dari penganut agama di Indonesia, agama yang telah dianut oleh suku batak ini adalah Kristen, Protestan, Katolik, dan Islam.

Suku yang terkenal dari cara bicaranya yang lebih keras ini mempunyai kebiasaan yaitu Martarombo, yaitu mencari hubungan saudara dengan marga yang sama. Maka tidak heran jika kekerabantannya dari marga ini sangatlah erat.

Sejarah Suku Batak

Sejarah Suku Batak di indonesia
sumber : youtube.com

Suku batak ini mempunyai sebuah rumah adat yang biasa dikenal dengan nama rumah Balon. Rumah balon mempunyai bentuk seperti rumah panggung pada umumnya. Pintu masuk yang rendah pada rumah balon tersebut mempunyai makna untuk tamu yang hendak berkunjung.

Makna filosofinya adalah bagi tamu seharusnya menghormati tuan rumah, disamping itu harus dapat memenuhi atauran-aturan yang sedang berlaku. Sampai pada saat ini belum dapat diketahui asal-usul nenek moyang dari suku batak tersebut. Meskipun begitu dapat diperkirakan nenek moyang dari suku ini ada pada zaman logam.

Sebabnya hingga pada sekarang artefak Neolitikum yang telah menjelaskan keberadaan dari nenek moyang suku batak yang belum ditemukan. Suku batak adalah kumpulan dari berbagai suku yang ada di Sumatera Utara.

Beberapa suku yang termasuk ke dalam suku batak ini yaitu Mandailing, Toba, Pakpak, Karo, Simalungan dan Angkola. Setiap bagian suku tersebut mempunyai budaya yang sangat berbeda. Seperti pada suku Mandailing yang cenderung berbahasa melayu dan sebagaian besar sukunya yaitu orang Islam.

Ciri Khas Orang Suku Batak

Ciri Khas Orang Suku Batak di indonesia
sumber : hitsbatak.com

Berikut ini merupakan 10 ciri khas yang menjadi pertanda bahwa anda merupakan orang batak. Walaupun anda tidak termasuk dalam kategori di bawah ini, bukan berarti anda berasal dari suku batak kok.

1. Suara Keras

Orang batak pada umumnya kalau berbicara pasti dengan volume suara yang sangat keras, sehingga membuat orang lain untuk langsung menoleh. Hal ini dikarenakan pemukiman asli orang batak yang tinggal di daerah pegunungan, rumah berjauhan dan banyak dilalui oleh angin kencang, sehingga orang batak harus berbicara keras-keras agar dapat terdengar oleh lawan bicaranya.

2. Logat Kental

Rupanya orang batak agak sulit untuk melepaskan logat khasnya yang begitu kenal, terutama yang BTL ( Batak Tembak Langsung).

Orang batak, mungkin hampir dengan orang jawa, yakni apabila berbicara bahasa Indonesia, pasti terlihat dengan jelas dialek yang begitu kentalnya. Sehingga orang lain yang mendengar orang batak berbicara pasti terus tahu kalau yang sedang berbicara adalah dari suku batak.

3. Muka (Wajah) Segi Empat

Pada awalnya bingung juga, mendengar istilah muka segi empat ini, ternyata menurut orang-orang, kalau orang batak itu muka nya berbentuk segi empat alias kotak.

Walaupun iya, tapi tidak juha ah, soalnya banyak juga orang batak yang wajahnya tidak kotak dan bagus, jadi artis-artisn keren seperti Momo (Geisha), Donie Sibarani dan tentunya masih banyak lagi.

4. Rambut Acak-acakan tidak Disisir

Ada lagi yang entah benar, entah tidak. Katanya orang batak rambutnya jarang disisir, jadi terlihat acak-acakan dan dibiarkan, sehingga dapat memnimbulkan kesan seperti preman.

5. Kasar

Istilah kasar ini sepertinya agak salah, karena pada dasarnya orang dari suku batak tidak kasar. Hanya saja, mungkin karena suara yang keras dan ceplas ceplos. Sehingga orang-orang sering untuk mengatakan kalau orang batak tidak sopan atau kasar.

6. Tidak Sopan

Masalah sipan santun, mungkin setiap daerah mempunyai takaran sopan santun yang berbeda-beda. Mungkin bagi orang Jawa, orang batak tidak sopan atau bahkan sebaliknya.

7. Menang Sendiri

Salah satu karakter yang dapat dilihat dari orang batak yang memang sangat menonjol yaitu rasa ingin menang sendiri, yang tidak berarti mau kalah, kalau pun kalah, pastinya banyak sekali alasannya.

8. Mendominasi

Lalu ada salah satu karaker dari orang batak yakni mendominasi. Hal ini telah terlihat ketika orang batak terlibat dalam suatu obrolan dengan beberapa orang. Apabila dapat diperhatikan, pada umumnya orang bataklah yang paling banyak bicara, dan sepertinya pendapat dia lah yang paling benar.

Pakaian Adat Suku Batak

Pakaian Adat Suku Batak sumatera utara
sumber : pesonatravel.com

Setiap kebudayaan yang lahir di Indonesia mempunyai beberapa makna yang terkandung. Hal ini adalah salah satu nilai luhur dari bangsa yang akan selalu tetap dipertahankan oleh generasi muda. Makna yang telah terkandung dalam suatu kebudayaan yang dapat ditemukan beberapa pakaian adat pada tiap daerah.

Pakaian adat adalah salah satu simbol identitas bagi suatu suku. Pakaian adat menjadi sebuah simbol yang paling mudah untuk dikenali dalam upaya untuk membedakan antara satu suku dengan suku lainnya.

Salah satu pakaian adat yang ada di Indonesai yang mempunyai sebuah keistimewaan adalah pakaian adat suku batak. Berikut ini adalah pakaian adat dari suku batak beserta penjelasannya.

A. Pakaian Adat Toba Terbaru

Suku batak toba adalah salah satu dari sekian suku batak yang ada di negara Indonesia. Suku batak toba yang mendiami pulau toba di provinsi Sumatera Utara. Seiring dengan banyaknya suku di provinsi Sumatera Utara, untuk dapat memberikan identitas sendiri, maka suku Toba mempunyai pakaian adat mereka masing-masing. Pakaian adat batak toba terbaru mempunyai ciri khas yang berbeda sekali dengan suku lainnya.

B. Pakaian Adat Batak Mandailing

Pakaian adat dari batak yang selanjutnya adalah dari suku Mandailing. Suku mandailing penduduknya tersebar tinggal di daerah tapanuli selatan, dan kabupaten padang lawas. Untuk baju adat dari batak mandailing untuk dilihat sekilas mirip dengan baju adat toba.

Baju adat khusu pria yaitu baju lengan panjang, celana panjang dan lilitan sarung. Ada beberapa hiasan yang dapat digunakan seperti kalung dan gelang tangan yang berbahan logam warna kuning emas. Sarung yang digunakan juga berasal dari kain ulos yang mempunyai warna senada dengan baju adat yang digunakan.

C. Pakaian Adat Batak Karo

Suku batak karo adalah salah satu dari suku yang mayoritas ada di Sumatera Utara. Sama seperti suku yang lainnya, pemberian nama karo juga dilatarbelakangi oleh daerah yang mereka tinggali yaitu di kabupaten karo.

Suku batak karo sendiri mempunyai bahasa asing mereka sendiri. Bahasa tersebut adalah Cakap Karo. Faktanya, suku karo adalah suku asli batak namun untuk baju adat batak karo adalah pakaian dengan campuran budaya aceh dan sumatera utara.

Hal tersebut yang kemudian dapat memberikan corak yang berbeda terhadap pakaian adat nya sendiri. Baju adat karo sendiri banyak didominasi dengan warna merah dan warna hitam.

D. Pakaian Adat Batak Simalungun

Sesuai dengan nama sukunya tersebut, Batak simalungun adalah salah satu suku yang menghuni di kabupaten Simalungun di Sumatera Utara. Banyak sekali yang berasumsi bahwa suku simalungu adalah suku asli dari India Selatan.

Yang dapat membedakan pakaian adat batak simalungun dengan suku yang lainnya adalah penggunaan pada hiasan kepala. Hiasa atau penutup kepala ini mempunyai bahan dari kain yang kemudian dililitkan menjadi tumpukan yang tinggi. Tidak hanya itu, bagi kaum laki-laki maupun kaum perempuan, baju adat dari suku simalungun ini tergolong sopan.

Rumah Adat Suku Batak

Rumah Adat Suku Batak sumatera utara
sumber : borneochannel.com

Rumah adat batak bukan hanya didirikan seolah-olah untuk tempat tinggal, namun juga mempunyai banyak sekali filosofo yang merupakan pedoman hidup. Beragam nilai-nilai luhur yang ada di rumah tradisional dari suku batak tersebut. Filosofinya merupakan sebagai pedoman hidup dalam pergaulan antar Individu.

Selain itu, filosofi lainnya yang terdapat di rumah adat batak yaitu sebagai bentuk cagar budaya yang telah menjadi sebuah sarana pelestarian budaya. Bertujuan untuk dapat diwariskan kepada generasi-generasi penerus.

Pada dasarnya setiap suku yang ada di Indonesia mempunyai falsafah hidup yang diayomi pada setiap masyarakatnya. Falsafat hidup tersebut memiliki fungsi sebagai nilai yang dapat mengontrol dalam sebuah sistem sosial. Begitu pula pada suku batak yang mempunyai sebuah nilai-nilai budaya, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Hagabeon

Hagabeon didalam suku batak sendiri maknya yaitu harapan mempunyai anak dan cucu yang baik-baik dan panjang umur. Dengan umur yang panjang tersebut diharapkan dapat menikahkan anak serta mendapatkan keturunan yang baik. Bagi suku ini anak adalah simbol keberhasilan dalam sebuah pernikahan.

Apabila dalam pernikahannya tersebut mempunyai anak laki-laki maka yang meneruskan marganya tersebut. Pada adat kuno aturannya yaitu mempunyai anak bagi orang batak yakni sebanyak 33. Dimana laki-laki sebanyak 17 anak dan perempuannya 16 anak. Namun seiring dengan kemajuan jaman nilai adat tersebut mulailah tergeser kemudian tergantikan dengan nilai adat yang baru.

Saat ini prioritas mempunyai anak tidak lagi terpaut pada sebuah kuantitas melainkan pada sebuah kualitas. Sehingga pendidikan serta keterampilan adalah hal yang sangat utama yang harus dimiliki oleh seorang anak.

2. Hamoraan

Dalam adat suku batak sendiri nilai budaya hamoraan mempunyai sebuah makna kehormatan. Aspek kehormatan yang dimaksud adalah keseimbangan antara nilai materil dan nilai spiritual. Sehingga dianggap lagi terhormat apabila mempunyai sebuah kekayaan, sikap baik hati antar sesama dan nilai spiritual yang sangat tinggi.

Meskipun seseorang mempunyai kekayaan yang sangat melimpah serta jabatan yang tinggi, tidak akan ada artinya jika tidak mempunyai sebuah nilai spiritual. Inilah keseimbangan tersebut yang dimaksud. Bahwa proporsi antara nilai material dan nilai spiritual harus seimbang.

3. Uhum dan Ugari

Jenis dari nilai ini mempunyai makna yang sama dengan hukum. Bagiorang batak uhum atau hukum adalah suatu hal yang sangat mutlak ditegakkan. Implementasi nilai-nilai ini dapat diwujudkan dengan sikap keadilan. Nilai keadilan ini sendiri diwujudkan dari komitmen setiap melakukan kebiasaan (ugari) dan kesetiaan pada sebuah janji.

Seorang dari suku batak apabila telah berkhianat pada suatu kesepakatan adat akan menerima sebuah sanksi adat dan dianggap sangat tercela. Oleh karenanya bagi mereka seorang uhum dan ugiri adalah suatu hal yang amat untuk dipatuhi. Dan setiap orang batak dianggap sempurna jika mampu untuk menghormati uhum dan ugari serta dapat menempati sebuah janji.

4. Penganyoman

Nilai dari sebuah penganyoman dalam suku batak sendiri terbilang sangat cukup unik. Mengapa? karena dengan adanya nilai ini mereka dapat terbiasa untuk hidup mandiri dan tidak mudah minta belas kasihan kepada orang lain.

Sebab salah satu dari prinsip adat mereka adalah semua orang merupakan pengayom dan akan saling mengayomi antar sesama suku atau seseorang.

Prinsip tersebut berasal dari sebuah unsur yang dapat dikenal dengan Dalihan Na Tolu. Unsur tersebut sejatinya adalah sebuah unsur yang secara magis dipercaya untuk saling melindungi satu sama lainnya. Hubungan tersebut layaknya jaring laba-laba yang dapat saling berkaitan dengan nilai-nilai adat tersebut.

5. Marsisarian

Dalam sebuah sistem sosial selalu dibutuhkan dengan nilai yang mengatur untuk menjaga keseimbangan hubungan antar manusia, nilai ini memang sangat dibutuhkan. Sebab selalu ada sebuah perbedaan dalam sekelompok manusia tersebut. Sehingga nilai-nilai serta aturan ini yang dapat menjadi sebuah acuan dalam keberlangsungan kehidupan manusia.

Begitu pula dengan sebuah nilai marsisarian yang ada pada sebuah suku dayak. Marsisarian ini mempunyai makna yang saking menghargai, mengerti dan saling membantu.

Dengan adanya nilai ini seseorang harus dapat menghormati serta menghargai antar sesama yang lainnya. Lebih baiknya nilai ini dapat mencegah sebuah konflik yang terjadi dalam masyarakatnya tersebut.

6. Kekerabatan

Nilai kekerabatan ini adalah sebuah nilai budaya yang paling utama dan utama yang ada pada masyarakat suku batak. Nilai ini dapat menjunjung tinggi prinsip adatnya yakni Dalihan Na Tolu. Hal ini dapat terlihat sebuah hubungan kekerabatan yang baik antar sesama sub-suku yang lainnya.

Hubugan sebuah kekerabatan dapat diwujudkan dengan sebuah tutur kata yagng baik, pertalian perkawinan, dan martarombo. Martarombo sendiri mempunyai arti yaitu bertutur dan mencari-cari saudara. Pada umumnya hal ini dapat dilakukan pada suku batak yang sedang merantau yaitu mereka yang mencari-cari hubungan pertalian sesama marganya tersebut.

Bahasa Suku Dayak

Bahasa asal-usul dari suku dayak merupakan bahaya Austronesia yang masuk dari sebuah bagian sebelah utara kalimantan, yang mana selanjutnya dapat menyebar menuju arah timur sehingga dapat masuk pada area perdalaman, gunung-gunung, serta pulau-pulau yang berada di samudera pasifik.

Kemudian bahasa-bahasa dari masyarakat dayak sangat berkembang dengan seiringan datangnya orang-orang melayu dan orang-orang yang dari tempat lain. Sehingga masyarakat dayak pada saat ini diperkirakan mempunyai banyak sekali bahasa asing dengan datangnya sebuah kelompok-kelompok dari wilayah lain.

Tarian Suku Dayak

Tarian adat dari suku dayak sendiri terdiri menjadi 3 macam tarian yaitu Tari Hudoq, Tari Leleng, dan Tari Kancet Papatai. Dan masing-masing tarian tersebut mempuyai ciri khas dan maksud yang berbeda-beda. Berikut ini adalah ketiga tarian dari suku dayak tersebut :

Tari Hudoq adalah bagian dari sebuah ritual yang telah dilaksanakan setelah seseorang menanam padi oleh suku dayak Bahau dan suku dayak Modang. Inti dari tarian ini yaitu untuk mengenang jasa atau pengorbanan para leluhur mereka.

Tari Leleng merupakan sebuah tarian gadis dari dayak kenyah yang telah menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Utan Along dimana dia akan dikawinkan secara paksa dengan seorang pemuda yang tidak dicintainya, sehingga Utan Along Kemudian melarikan diri menuju hutan.

Tari Kancet Papatai adalah sebuah tarian perang dengan kisah salah seorang pahlawan dyaah kenyah yang tengah berperang melawan musuh. Seni tarian ini yaitu berupa gerakan yang lincah, penuh semangat, gesit, dan enak dilihat.

Alat Musik Khas Suku Dayak

Suku dayak juga mempunyai sebuh alat musik khas yang sering dimainkan. Beberapa diantaranya yaitu Garantung (gong) yaitu sebuah alat musik yang dibuat dari bahan-bahan logam, dan Gandang (gendang) yaitu alat musik yang dibuat dari kulit sapi atau kambing.

Fungsi dari alat musik ini yaitu untuk mengiringi sebuah tarian-tarian serta lagu-lagu yang telah dinyanyikannya. Selain itu, suku dayak juga mempunyai alat musik tiup khas yang terbuat dari bahan yang berbeda yaitu Kalali, Tote, dan Suling Balawung.

Upacara Adat Suku Dayak

Upacara adat yang sangat terkenal dari masyarakat dayak yaitu upacara Tiwah, yaitu sebuah ritual yang dapat dilakukan untuk dapat mengantarkan tulang orang yang telah meninggal ke Sandung (rumah kecil) yang telah dibuat. Bagi suku dayak, upacara Tiwah ini adalah upacara yang sangatlah sakral.

Upacara ini juga dapat diiringi dengan tari-tarian, suara gong, serta hiburan lainnya. Ada juga sebuah upacara-upacara lain yang dapat dilakukan, seperti upacara pembakaran mayat, menyambut kelahiran anak, dan penguburan mayat.

Makanan Khas Suku Dayak

Dengan kita mengetahui makanan khas dari setiap daerah, anda akan semakin berwawasan dengan budaya serta kuliner Indonesia. Selain itu juga akan lebih mudah kita untuk menemukan makanan khas yang akan dituju apabila anda mempunyai kesempatan datang ke suku dayak tersebut.

Berikut ini adalah 10 jenis makanan khas dari suku dayak di kalimantan yang bisa anda nikmati ketika sedang berkunjung suku tersebut.

1. Kue Dange

Makanan yang pertama yaitu kue dange. Makanan ini sangat digemari sekali oleh penduduk maupun masyarakat dayak karena mempunyai rasa yang sangat lezat. Bahkan banyak sekali wisatawan yang mengakui kelezatan dari kue dange tersebut.

Banyak sekali wisatawan yang telah membuktikan bahwa jenis makanan ini sangat khas den juga sangat lezat. Pada umumnya kue dange akan dijadikan sebagai sebuah cemilan atau sajian pesat dan acara yang lainnya.

Kue dange ini mempunyai cita rasa yang gurih karena terbuat dari bahan parutan kelapa yang kemudian dicampur dengan tepung dan gula. Kombinasi dari ketiga bahan ini menjadikan kue dange ini menjadi gurih, manis dan renyah.

2. Juhu Singkah

Makanan jenis ini adalah makanan khas dari suku dayak ngaju yang sangat asli. Sedangkan di tengah masyarakat suku dayak mayan meka kuliner ini mempunyai sebutan yang berbeda yaitu umut nange. Arti dari makanan ini yaitu rotan muda.

Bahan yang telah digunakan untuk membuat jenis kuliner ini yaitu rotan muda yang sangat dengan mudahnya ditemukan di daerah hutan kalimantan. Ukuran dari rotan yang mudah kecil dan masih empuk sehingga akan sangat mudah untuk dimasak.

Bahan lain yang dapat digunakan yaitu terong asem, dan ikan baung. Rasa dari masakan ini sendiri sangat lezat karena adanya perpaduan gurih, manis serta sedikit asam.

3. Tempoyak Buah Rasa Durian

Makanan khas dari suku dayak yang selanjutnya yaitu tempoyak buah dengan rasa durian. Untuk anda yang sangat suka dengan buah durian sebaiknya untuk mencoba makanan khas yang satu ini. Bahan yang bisa digunakan untuk membuat makanan ini yaitu daging dari buah durian yang dimasak dengan cara digoreng.

Makanan ini mempunyai rasa yang sangat khas karena daging durian yang lembut akan terasa semakin enak setelah digoreng. Makanan ini sangat aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung bahan kimia apapun. Jika anda merasa penasaran dengan rasa makanan ini alangkah baiknya untuk mencoba menemukannya di kalimantan.

4. Kue Lepet

Makanan ini sangat digemari bukan hanya dari suku dayak saja melainkan dari suku lainnya, karena makanan i ni sangat lezat dan juga terbuat dari bahan-bahan tradisional.

Cara untuk membuat kue lepet ini juga masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan cara dikukus dengan alat masyarakat suku dayak. Kue lepet sendiri berasal dari bahan lipat sehingga makanan ini memang dibuat dengan cara dilipat dengan daun pisang atau daun kelapa.

Bahan dasar untuk membuat kue ini yaitu parutan kelapa yang ditambah dengan gula merah serta sedikit minyak goreng. Selanjutnya dibungkus dengan daun pisang atau daun kelapa yang sudah diolesi dengan minyak. Makanan ini pada umumnya menjadi sajian di acara adat seperti pernikahan dan yang lainnya.

5. Bangamat

Makanan ini mempunyai nama yang sangatlah unik namun di suku dayak selain disebut dengan bangamat biasanya disebut dengan paing, karena makanan ini terbuat dari bahan kelelawar.

Jenis kelelawar yang biasa digunakan untuk membuat makanan jenis ini memang dari hewan kelelawar namun kelelawar buah. Anda mungkin akan merasa sangat khawatir ketika akan mencoba jenis makanan ini padahal makanan ini akan tetap aman untuk kalian komsumsi.

Bumbu yang biasa digunakan untuk membuat makanan ini yaitu dengan cara menambahkan rempah seperti asam, serai, garam, dan berbagai macam bumbu rempah lainnya. Masyarakat suku dayak pada umumnya memasang paing atau bangamat dengan cara mencampurkan jantung pisang segar dan bhajan sayur keladi.

6. Wadi

Makanan yang sering disebut dengan wadi ini juga sangat layak untuk kalian coba ketika berkunjung di suku dayak ini. Makanan ini terbuat dari bahan daging babi yang dibusukkan dengan beras ketan putih yang dimasakan dengan cara disangrai. Setelah disangrai beras tersebut dihaluskan dengan cara manual.

Selain terbuat dari ketan putih, ada juga yang menggunakan biji jagung. Daging yng telah dibersihkan akan dilumuri dengan beras ketan atau biji jagung tumbuk dan akan ditutup selama seminggu hingga proses fermentasi berlangsung dengan baik.

Jika sudah makan daging akan dapat digoreng dengan minyak. Cara membuat jenis makanan ini tentu saja tidak mudah karena jika fermentasi tidak berhasil, daging yang dihasilkannya tersebut justru terasa sangat tidak enak.

7. Kalumpe atau Karuang

Makanan ini adalah makanan sebutan dari suku mayan. Sedangkan suku dayak ngaju menyebutnya dengan nama karuang yang berarti sebuah sayuran.

Bahan yang digunakan untuk membuat makanan ini yaitu daun singkok yang ditumbuk halus kemudian dicampur dengan terong kecil dan diberikan bumbu seperti lengkuas, bawang merah, serau, bawang putih, dan juga cabai.

Makanan ini kemudian dimasak sedemikian rupa hingga cita rasanya sangat gurih dan pedas, Pada umumnya makanan ini disajikan dengan lauk yaitu ikan asin.

8. Kue Tampi

Menikmati sebuah kue tampi juga akan menjadikan liburan di pulau kalimantan semakin lengkap. Kue tampi Merupakan salam satu makanan khas dari suku dayak yang sangat istimewa. Makanan ini pada umumnya dihidangkan di acara adat suku dayak.

Bahan yang telah digunakan untuk membuat jenis makanan ini adalah dari tepung beras yang kemudian dimasak dengan cara digoreng. Rasa dari kue tampi ini sangat sederhana dan tidak terlalu dominan namun mampu untuk memberikan sajian khas di acara adat suku dayak tersebut.

9. Lemang atau Pulut

Makanan ini adalah sebuah makanan khas dari kalimantan barat yang umumnya disajikan diacara adat atau acara pernikahan. Makanan khas ini terbuat dari olahan bahan beras yang dimasak dengan cara dimasukkan ke ruas bambo yang sudah dilapisi dengan daun pisang.

Kemudian akan dicampur dengan santan. Setelah selesai bamboo tersebut akan ditutup dengan daun pisang yang kemudian dibakar dengan bara api. Setelah matang nasi lemang ini akan dapat mengeluarkan aroma yang sangat begitu khas dan mempunyai cita rasa yang sedap dan gurih.

10. Botok Mengkudu

Jika anda ingin mencoba bajan atau makanan khas suku batak yang unik selanjutnya maka anda dapat mencoba kuliner botok mengkudu. Makanan khas ini terbuat dari bahan ikan yang dimasak dengan menggunakan daun mengkudu.

Ikan yang sudah dibersihkan dan diberikan bumbu kemudian dibungkus dengan menggunakan daun mengkudu sejingga aromanya akan sangat teraza dan lezat.

Demikianlah sedikit penjelasan tentang suku batak di Sumatera Utara. Dari penjelasan diatas tersebut kita tahu bahwa negara Indonesia sangat kaya akan budaya, suku, bahasa, bahkan kepercayaannya. Ini dapat kita lihat pada sebuah kenyataan di setiap daerah yang mempunyai suku, dan setiap suku tersebut mempunyai sub-suku.

 

“Boleh Copy Paste, Tapi Harap Mencantumkan Sumber. Terimakasih”

Leave a Comment